Jumlah Penumpang Bus Turun Drastis
*Dampak Larangan Mudik
KOTA - Adanya larangan mudik lebaran tahun 2021 menyebabkan jumlah penumpang bus yang berangkat maupun turun di Terminal Tipe A Pekalongan menurun drastis.
Koordinator Terminal Tipe A Pekalongan, Budianto, mengungkapkan angka penurunannya mencapai sekitar 50% hingga 60% jika dibandingkan kondisi pada awal April 2021.
Misalnya saja untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), pada 1 April tercatat ada 107 bus yang datang dengan total jumlah penumpang sebanyak 698 orang. Sedangkan bus yang berangkat dari Terminal Pekalongan sebanyak 107 unit dengan total jumlah penumpang 597 orang.
Jumlah tersebut menurun drastis menjadi hanya 73 bus AKAP yang datang pada 26 April 2021, dengan jumlah penumpang sebanyak 421 orang. Demikian pula bus yang berangkat, ada 73 unit dengan jumlah penumpang 374 orang.
Budianto mengungkapkan, jumlah penumpang tersebut, terutama yang datang, sebenarnya tidak semuanya turun di Terminal Pekalongan. Mereka banyak yang turun sebelum sampai sini, misal turun di Pemalang atau Comal. Tetapi datanya tetap kita catat sebagai penumpang bus Pekalongan," katanya, Selasa (27/4/2021).
Bahkan, ungkap Budianto, seringkali untuk bus-bus tersebut hanya mengangkut lima sampai tujuh penumpang yang berangkat dari Terminal Pekalongan maupun yang turun di Terminal Pekalongan.
"Jumlah penumpang cenderung menurun. Minggu kemarin saya juga sudah sounding ke agen bus, salah satunya Sinar Jaya. Kalau malam dalam kondisi normal (sebelum ada larangan mudik, red) bus yang ke arah barat ada sembilan, sekarang turun jadi tujuh. Kemudian yang berangkat pagi sebelumnya biasanya ada tujuh, sekarang hanya lima. Itupun jumlah penumpang setiap bus dari sini hanya sekitar lima orang," ungkap Budianto.
Dia menuturkan, kebijakan larangan atau pengetatan mudik lebaran 2021 telah disosialisasikan ke berbagai pihak, terutama ke agen-agen ataupun PO bus.
Bahkan, kata Budianto, pihaknya menyosialisasikannya secara 'door to door' ke tiap-tiap PO ataupun agen bus. Sebagian lainnya ia sosialisasikan melalui telepon maupun WhatsApp ke masing-masing agen atau PO.
"Saya 'ngalahi' dengan mengunjungi agen-agen dan PO bus. Rata-rata mereka sudah tahu dan memahami adanya larangan mudik tersebut. Misalnya saya PO Rosalia Indah, mereka bahkan menuturkan sudah off mulai tanggal 4. Kemudian yang lain juga sudah memahami tentang kebijakan larangan mudik tersebut," ungkapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah telah resmi memperpanjang masa larangan mudik pada Lebaran 2021. Yakni, yang semula diberlakukan mulai 6-17 Mei 2021 kini menjadi 22 April hingga 24 Mei 2021.
Keputusan tersebut tertuang dalam Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 yang ditandatangani oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo pada 21 April 2021.
Adapun tujuan dikeluarkan addendum surat edaran ini adalah untuk mengantisipasi peningkatan arus pergerakan penduduk yang berpotensi meningkatkan penularan kasus antardaerah pada masa sebelum dan sesudah periode peniadaan mudik diberlakukan. (way)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
