70% PAD Sektor Wisata Menguap
*Diprediksi Hanya Mencapai 30% dari Target
KOTA - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Pekalongan, berpengaruh besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Saat tutup tahun nanti, capaian PAD diprediksi hanya 30 persen dari target tahun 2021 sebesar Rp 700 juta atau hanya tercapai sekitar Rp 210 juta. Artinya, 70 persen potensi pendapatan dari sektor wisata akan hilang.
"Memang saat penerapan PPKM, kita tutup semuanya tempat wisata yang dikelola pemerintah. Kita taat asas sesuai dengan aturan dari pemerintah pusat dan edaran wali kota. Jadi saat itu memang tidak ada pendapatan yang masuk. Mungkin paling banyak PAD yang masuk hanya 30 persen dari target sebesar Rp 700 juta," ungkap Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pendidikan dan Olahraga (Dinparbudpora), Sutarno, Kamis (9/9/2021).
Tak hanya ditutup total, dikatakan Sutarno saat dibukapun pendapatan tidak akan maksimal. Mengingat saat Kota Pekalongan masuk level 4 maupun level 3 penerapan PPKM, kondisi kasus Covid-19 tengah meningkat. Sehingga masyarakat juga enggan untuk berwisata. "Sampai sekarang juga saat dibuka masih banyak pembatasan, termasuk batas maksimal kapasitas pengunjung 25 persen dari total kapasitas," tambahnya.
Berdasarkan pertemuan antara kepala dinas yang membidangi pariwisata se Jawa Tengah belum lama ini, dikatakan Sutarno sudah disepakati untuk memberikan masukan kepada Gubernur agar mengeluarkan petunjuk teknis terkait dengan pembukaan tempat wisata. "Untuk yang masih menerapkan PPKM level 3 memang hanya sampai akan simulasi saja. Untuk yang sudah level 2 bisa operasional tapi dengan berbagai pembatasan," jelasnya.
Pembatasan yang dimaksud diantaranya kapasitas pengunjung maksimal 25 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Untuk Kota Pekalongan kami sudah buka, khususnya tempat wisata yang dikelola pemerintah yaitu Museum Batik dan Pantai Slamaran. Untuk Pantai Pasir Kencana tengah dilakukan pembangunan dan Pusat Informasi Mangrove (PIM) masih kita tata aksesnya," kata Sutarno.
Sementara untuk yang dikelola swasta, juga sudah diperbolehkan beroperasi dengan pembatasan yang sudah ditetapkan. Kecuali untuk wisata air, dia menegaskan masih tetap tidak diperbolehkan buka. "Wisata air belum boleh buka sama sekali. Ada dua di Kota Pekalongan, di Dupan dan di kompleks perumahan BRD, itu belum boleh buka," ujarnya.
Tak hanya bagi pengunjung lokal, dia menyatakan pengunjung dari luar kota juga sudah bisa berwisata ke destinasi yang ada di Kota Pekalongan. Syaratnya, harus sudah melakukan vaksinasi atau menunjukan surat keterangan negatif Covid-19 dari tes swab.
*Museum Batik Siapkan Event
Museum Batik Pekalongan, juga terus berupaya kembali menggeliatkan wisata batik di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan cara menggelar lomba membatik dan vlog yang akan dilaksanakan akhir September. Event tersebut sekaligus untuk meramaikan momen Hari Batik Nasional (HBN).
Bagian Program dan Kerjasama Museum Batik Pekalongan, Pasattimur Fajar Dewa menjelaskan, mekanisme pelaksanaan lomba membatik yakni seluruh proses dikerjakan dari rumah. Peserta hadir ke museum hanya untuk mengambil perlengkapan. "Jadi nanti pengerjaan batik di rumah disertakan bukti video pengerjaan 2 menit," terang Dewa.
Dewa menyebutkan untuk kuota lomba batik ini kategori TK 100 orang, SD 50 orang, SMP 50 orang,SMA 30 orang, dan umum 50 atau dibuat tak terbatas. "Tema lomba yang diusung masih dengan tema lama yakni Bangkitlah Batik Indonesia," jelas Dewa.
Selanjutnya untuk lomba vlog ada dua kategori yakni pelajar dan umum. Tema lomba ini tak hanya mengenai museum batik tetapi juga disisipan sentra kegiatan batik, pasar dan kampung kawasan batik. "Dalam vlog ini yang penting ada seruan untuk bangkit melestarikan batik Indonesia," pungkasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
