Lahan Eks Terdampak Rob Kembali Produktif, Kota Pekalongan Panen Perdana Padi Biosalin di Degayu
Panen perdana padi Biosalin di lahan bekas terdampak rob di Degayu, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Rabu, 14 Mei 2025.--
"Ini luar biasa, lahan sawah yang sudah 10 tahunan tidak produktif, seiring dengan keberhasilan pembangunan tanggul penahan banjir dan rob, serta support dari semua pihak termasuk Kodim 0710/Pekalongan, Bank Indonesia, Dinperpa, dan sebagainya akhirnya para kelompok tani di sini kembali bersemangat untuk menanam padi kembali di lahan eks rob," ungkap Aaf, sapaan akrabnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal yang telah melaksanakan program capacity building dan demplot padi Biosalin seluas 1,5 hektare. Kini, luas tanam di Degayu meningkat menjadi 33 hektare dan berpotensi mencapai 95 hektare pada musim tanam mendatang.
Aaf juga berterima kasih kepada BRMP Biogen Kementerian Pertanian RI dan TNI atas penyediaan benih dan pendampingan teknis.
"Kualitas padi Biosalin yang dihasilkan bagus karena padi Biosalin ini memang dirancang tahan dengan air payau," jelasnya.
Sementara itu, Plh Kepala BI Jawa Tengah, Andi Reina Sari, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan ASTA CITA poin kedua tentang Ketahanan Pangan.
"BI bersama Pemkot Pekalongan, BRMP Biogen Kementan, dan Kodim 0710/Pekalongan menginisiasi ujicoba penanaman varietas padi tahan salin (Biosalin) di Kota Pekalongan," ujarnya.
Menurut Andi, program ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui pendekatan Good Agricultural Practices (GAP).
"Program ini merupakan pilot project pertama yang diharapkan dapat diterapkan di daerah lain yang menghadapi masalah salinitas," tambahnya.
BI juga memberikan pelatihan dan pendampingan bagi petani agar lebih kompeten dalam membudidayakan padi Biosalin. Ke depan, kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat untuk mengembangkan program serupa di daerah lain.
"Mengingat komoditas beras memiliki bobot tinggi terhadap inflasi, maka program ini menjadi prioritas kami dalam mendukung peningkatan produksi," tegasnya.
Kepala Perwakilan BI Tegal, Bimala, menyampaikan bahwa konsistensi hasil panen akan dipantau. Jika sudah memasuki panen ketiga, maka lahan ini bisa ditanami varietas lain, tidak hanya Biosalin.
"Sebelumnya, kita sudah berikan capacity building kepada kelompok tani terkait teknik penanaman padi Biosalin, penguatan kelembagaan, serta bantuan sarana dan prasarana pertanian," jelasnya.
Dengan meningkatnya pemanfaatan lahan tidak produktif, lanjutnya, suplai beras akan bertambah dan berkontribusi menekan inflasi. Apalagi, Jawa Tengah kini berada di posisi kedua lumbung padi nasional.
BACA JUGA:Kodim dan Pemkot Pekalongan Panen Perdana Padi Biosalin di Lahan Eks Rob
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

