Disway award
iklan banner Honda atas

Dari Rob hingga Kebakaran, Pekalongan Bersiap Hadapi Segala Potensi Bencana

Dari Rob hingga Kebakaran, Pekalongan Bersiap Hadapi Segala Potensi Bencana

Pengecekan kesiapan personel dan peralatan dalam Apel Gelar Pasukan dan Materiel Kesiapsiagaan Bencana 2025 di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Senin, 11 Agustus 2025.-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Kodim 0710/Pekalongan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dan instansi terkait menggelar Apel Gelar Pasukan dan Materiel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2025 di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Senin pagi, 11 Agustus 2025.

Kegiatan ini diikuti seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), instansi terkait, dan relawan kebencanaan. Apel digelar sebagai langkah pengecekan akhir kesiapan personel dan peralatan sebelum menghadapi potensi bencana di wilayah Kota Pekalongan. Apel dipimpin Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang.

Dandim menegaskan apel ini menjadi sarana memastikan semua pasukan dan sarana pendukung siap diterjunkan ketika bencana terjadi.

"Kami memastikan personel dan materiel yang dilibatkan benar-benar siap. Sewaktu-waktu jika terjadi bencana, kami sudah siap bergerak," tegasnya.

Meski saat ini memasuki musim kemarau basah, cuaca di Kota Pekalongan dinilai sulit diprediksi. Dalam beberapa hari terakhir, siang hari terasa panas terik, namun malamnya kerap turun hujan deras. Kondisi ini, menurut Dandim Garry, menjadi sinyal potensi banjir yang harus diantisipasi sejak dini.

"Potensi yang kami antisipasi saat ini adalah banjir. Langkah-langkah penanganan sudah kami siapkan," ujarnya.

BACA JUGA:Apel Kesiapsiagaan Bencana Kota Pekalongan: Sinergi untuk Hadapi Cuaca Ekstrem Desember-Februari

BACA JUGA:Luar Biasa! Satgas TMMD Kodim Pekalongan Pindahkan 3 Rumah Dengan Cara Digotong

Ia menambahkan, penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan koordinasi lintas instansi dan partisipasi semua elemen masyarakat agar titik-titik rawan bencana dapat terpantau dan tertangani cepat.

"Kodim maupun Pemkot tidak bisa menangani sendiri. Semua pihak harus saling bekerja sama dan mengambil bagian dalam penanggulangan bencana," tegasnya.

Senada, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), menjelaskan apel ini melibatkan unsur TNI-Polri, Brimob, Damkar, Satpol P3KP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, dan instansi lainnya. Potensi bencana yang diwaspadai bukan hanya banjir dan rob, tetapi juga kebakaran yang sering terjadi di kawasan padat penduduk.

"Kami cek kesiapan alat di dinas masing-masing, termasuk kebutuhan penambahan dan peremajaan perahu karet untuk menjangkau gang-gang sempit," jelasnya.

Aaf juga menyoroti potensi rob yang meski dampaknya berkurang dibanding beberapa tahun lalu, tetap perlu diwaspadai. Ia menekankan pentingnya penanganan tanggul Sungai Bremi–Meduri yang rawan bocor.

"Alhamdulillah, penanganan di Sungai Banger dan Sungai Lodji sudah dilakukan. Namun, tanggul Sungai Bremi–Meduri sudah dua kali mengalami kebocoran. Kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat agar dilakukan penguatan. Pemkot hanya berwenang membuat tanggul darurat yang umurnya 1–2 tahun, dan jika tidak diperkuat bisa jebol lagi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait