Wisata Alam Tapak Menjangan Pekalongan: Sejarah, Pesona, dan Harga Tiket Masuk
Wisata alam Tapak Menjangan-Aghistna Muhammad-
Kedua pemuda tersebut bernama Singa Loh dan Singa Aji, mereka kakak beradik namun memiliki perbedaan watak yang mencolok.
Singa Loh sang kakak memiliki watak keras kepala, sedangkan adiknya Singa Aji berwatak sabar dan tekun.
BACA JUGA:Asal-usul Wisata Alam Tapak Menjangan, Tempat Moksanya Singa Loh
Singkat cerita usaha mereka untuk membangun mushola itu mengalami banyak ujian, Singa Loh sudah putus asa dengan apa yang sudah terjadi, sedang adiknya masih sabar dan tekun, bahkan ia sering melakukan tirakat agar bisa melewati ujian ini dengan baik.
Salah satu ujian yang mereka alami adalah ketika akan membuat kolam untuk berwudhu, letak mushola dengan sumber air terdekat cukup jauh, sehingga sangat sulit untuk bisa mengalirkan air ke mushola yang sudah mereka buat.
Singa Aji tetap optimis bisa membuat aliran air ke kolam musholanya, namun Singa Loh pesimis dengan yang akan dilakukan adiknya.
Bahkan ia sampai bersumpah akan moksa di tempat tersebut jika Singa Aji berhasil membuat kolam.
BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Candi Bagol di Kecamatan Doro yang Dibangun di Atas Punden Berundak
Setelah melewati usaha yang keras dengan diiringi tirakat, Singa Aji berhasil mengalirkan air dari sumbernya ke kolam mushola.
Singa Loh merasa kagum dengan kerja keras adiknya, ia baru menyadari bahwa dirinya selama ini terlalu egois dan keras kepala.
Untuk menepati sumpahnya, Singa Loh akhirnya melakukan moksa di kolam yang sudah adiknya buat.
Namun Singa Aji memperingatkan kakaknya agar tak perlu melakukan hal itu, ia berjanji tidak akan mengungkit masalah ini lagi jika Singa Loh tidak melakukan sumpahnya.
Adiknya tersebut memberikan wejangan-wejangan kepada Singa Loh tentang niat awal mereka yang ingin membangun mushola dan pemukiman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

