Disway award
iklan banner Honda atas

Kisah Heroik Kyai Betoro dari Pekalongan: Panglima Perjuangan Masyarakat Wonopringgo dalam Menumpas Penjajah

Kisah Heroik Kyai Betoro dari Pekalongan: Panglima Perjuangan Masyarakat Wonopringgo dalam Menumpas Penjajah

Pasar Wonopringgo-Google Maps (Dim Bruug)-

Penjajah yang melihat keanehan tersebut langsung lari ketakutan dan kemudian melapor ke atasan mereka tentang kejadian itu.

BACA JUGA:Mbah Wali Nurul Anom Kranji, Ulama Besar dari Pekalongan yang Memiliki Tanda Kewalian Sejak Lahir

Mendengar hal tersebut pihak penjajah tambah jengkel, mereka merasa jika Kyai Betoro masih ada maka akan selalu menjadi ganjalan bagi mereka untuk menjajah masyarakat.

Sementara itu, Kyai Betoro memutuskan untuk membuat gundukan tanah kecil di tengah sungai untuk dijadikan tempat bersemedi sekaligus terlebih dahulu menghindar dari penjajah.

Gundukan tanah kecil yang menyerupai batok kelapa tersebut dibuat oleh beliau dengan menggunakan tanah merah yang diambil dari daerah Karanganyar.

Para penjajah tak kehabisan akal, mereka mendatangi istri Kyai Betoro dengan mengancam akan membunuh anaknya jika beliau tidak memberitahu keberadaan serta kelemahan suaminya.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Wali di Pekalongan, Inilah 3 Makam Wali Besar di Makam Sapuro

BACA JUGA:Jejak Ulama Pekalongan: Kyai Alim dari Pekalongan yang Juga Wirausahawan Batik, Teladan dalam Membagi Waktu

Awalnya beliau memilih untuk bungkam, namun dengan berat hati karena mempertimbangkan keselamatan anaknya maka beliau pun memberitahukan keberadaan dan kelemahan Kyai Betoro.

Sesakti-saktinya orang pasti memiliki kelemahan, pihak penjajah ternyata memahami hal tersebut. Mereka berniat untuk menyingkirkan Kyai Betoro dengan berbekal kelemahannya yang sudah diberi tahu oleh istrinya.

Mereka pun datang ke gundukan tanah merah tempat tokoh sakti itu bersemedi dan langsung menghujani beliau dengan tembakan.

Namun lagi-lagi usaha mereka gagal, Kyai Betoro tetap tidak mempan ditembak. Saat peluru habis, penjajah pun mengeluarkan senjata pamungkas yang menjadi kelemahan Kyai Betoro.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Ulama Pekalongan: Sosok Kyai Dibalik Berdirinya Pondok Pesantren Al-Mubarok Medono

Menurut istrinya, Kyai Betoro bisa dikalahkan dengan sapu lidi. Meskipun sedikit ragu dengan hal tersebut, tapi keinginan untuk menumpas Kyai Betoro membuat mereka tetap mencobanya.

Ternyata hal itu manjur, Kyai Betoro mulai kesakitan saat penjajah menyabetkan sapu lidi ke badannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait