Kenali 8 Makam Wali di Sapuro Pekalongan, Banyak Diisi Tokoh Hebat
8 makam wali di Sapuro-flickr.com-
BACA JUGA:Habib Ahmad bin Abdullah Al-Athas Pekalongan: Ulama Besar yang Istiqamah dan Zuhud
Habib Alwi Bafaqih juga banyak disebut Mbah Faqih atau Mbah Pekik hidup jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, konon beliau terbunuh oleh penjajah karena pergerakannya dianggap membahayakan.
3. KH Muhammad Abbas al-Madlaniy
Kubah makam Kyai Abbas bersebelahan langsung dengan kubah makam Habib Alwi bin Abdullah Bafaqih, beliau adalah Rais Syuriah pertama dari PCNU Kota Pekalongan.
Kyai Abbas diangkat menjadi Rais Syuriah pada tahun 1928, artinya beliau masih menangi Habib Ahmad al-Athas, sebab Habib Ahmad masuk ke Pekalongan sekitar 1880an dan wafat pada tahun 1929 M.
Kyai Abbas al-Madlaniy adalah sosok kyai alim yang juga menurut beberapa sumber termasuk wali mastur, nasab beliau sampai pada Sunan Gunung Djati.
Beliau adalah kakek dari Habib Luthfi bin Yahya. Habib Hasyim lahir di Indramayu pada tahun 1862 M atau 1280 H, ayahnya bernama Habib Umar bin Yahya.
BACA JUGA:Sosok Wali Mastur di Pekalongan, Kyai Alim yang 'Dekat' dengan Imam Ghazali
BACA JUGA:Kisah Teladan Habib Hasyim bin Yahya Pekalongan, Kakek Habib Luthfi bin Yahya
Saat usianya 27 tahun, setelah banyak menimba ilmu pada ulama-ulama di Nusantara, Makkah, Madinah, dan Hadramaut, Habib Hasyim hijrah ke Pekalongan untuk berdakwah menyebarkan ilmunya.
Makam Habib Hasyim tidak jauh dari makam Habib Ahmad al-Athas, hanya sekitar 160 meter arah timur. Beliau wafat pada tahun 1931 M atau 1350 H.
5. KH Ahmad Subki Masyhadi
Kyai Subki adalah sosok kyai alim pendiri Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba'ul Falah Wali Sampang di Sampangan (Kota Pekalongan).
Lahir di Pekalongan pada tanggal 9 September 1933 M, ayahnya bernama KH Masyhadi nasabnya sampai pada Sunan Gunung Djati.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

