Peran Orang Tua dalam Stimulasi Perkembangan Emosi pada Anak Usia Dini
Peran orang tua dalam stimulasi perkembangan emosi pada anak usia dini sangat penting.-dinda-
Kedua, pola asuh otoritatif. Tidak berbeda jauh halnya dengan pola asuh otoriter, tetapi pola asuh otoritatif lebih fleksibel dan terbuka terhadap diskusi. Mendorong kemandirian anak dengan tetap memberi bimbingan dan responif terhadap kebutuhan anak.
Dampaknya adalah anak memiliki rasa percaya diri, mandiri, dan secara emosional mampu mengontrol diri dengan baik. Pola asuh jenis ini dianggap paling ideal dalam pengasuhan anak usia dini.
Ketiga, pola asuh permisif. Pola asuh ini orang tua lebih banyak memberikan kebebasan tanpa batasan yang jelas dan tidak menetapkan konsekuensi atas perilaku anak.
Dampaknya adalah anak akan sulit dalam mengikuti aturan dan kurang mampu dalam mengontrol emosi.
Terakhir, pola asuh neglectful atau mengabaikan. Pola asuh ini berkembang pada tahun 1983 diperkenalkan oleh Maccoby, Martin, dan kawan-kawan.
Pola asuh neglectful hanya memilki andil kecil dalam kepengasuhan anak, orang tua minim keterlibatan dalam kehidupan anak, baik secara fisik dan emosional.
Orang tua tidak memberikan cukup perhatian, dukungan, arahan, dan menjadi pengawas bagi anak.
Dampak yang timbul adalah anak kesulitan dalam meregulasi emosi dan cenderung menarik diri secara sosial atau menjadi pemberontak.
Selain itu, anak memiliki harga diri rendah yang mengakibatkan prestasi akademik rendah, dan sulit untuk membentuk hubungan yang sehat terhadap kehidupan sosial.
Pola asuh ini sering kita temui pada kasus orang tua pekerja yang harus merantau dan jauh dari anak sehingga sang anak pada akhirnya dititipkan kepada saudara atau nenek-kakeknya.
Membangun Kedekatan dengan Anak
Untuk meningkatkan perkembangan emosional dan moral kepada anak, orang tua perlu membangun ikatan yang kokoh agar tercipta hubungan emosional yang positif dan empati sehingga sang anak merasa aman, dicintai, dan dihargai.
Membangun ikatan emosional yang kokoh bisa dengan melakukan bonding.
Bonding adalah interaksi antara orang tua-anak secara nyata yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti memberikan apresiasi, bermain bersama, memberi kasih sayang, dan lain-lain.
Bonding tidak muncul begitu saja, perlu waktu dan proses yang konsisten agar bonding dapat tercipta. Lalu, bagaimana proses bonding dapat terbentuk?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

