Memahami Perundungan Seksual di Lingkungan Medis: Sebuah Tinjauan Psikologis terhadap Pelaku
Rizki Nuansa Hadyan, S.Psi, MM, Psikolog, menjelaskan tentang perundungan di dunia medis-Rizky Hadyan-
Untuk memahami akar masalah secara lebih mendalam, kita perlu mempertimbangkan adanya kemungkinan bahwa keberlimpahan fasilitas, status sosial, dan akses terhadap kemudahan hidup sejak dini dapat menghambat pembentukan daya tahan moral dan emosional yang sehat.
Individu yang tumbuh tanpa banyak menghadapi batasan atau tantangan nyata dalam hidupnya berisiko mengalami kesulitan dalam mengembangkan empati, kedewasaan emosional, dan kemampuan untuk menahan diri.
Dalam konteks ini, kepribadian pelaku mungkin berkembang dalam lingkungan yang tidak cukup memberikan konsekuensi terhadap perilaku buruk, sehingga membentuk keyakinan bahwa kekuasaan dan posisi sosial dapat membebaskan mereka dari tanggung jawab moral.
Selain itu, perilaku ini bisa berakar dari pola transgenerational abuse, yaitu pengulangan perilaku menyimpang dari generasi ke generasi.
Seorang pelaku mungkin dulunya juga pernah menjadi korban atau menyaksikan perilaku serupa tanpa adanya konsekuensi, sehingga menormalisasi tindakan tersebut.
Faktor lain seperti rendahnya empati, dorongan narsistik, atau kurangnya pelatihan moral dan etika profesional juga dapat berperan. Dalam konteks sistemik, lemahnya mekanisme pengawasan dan pelaporan juga memperkuat keyakinan pelaku bahwa tindakan mereka tidak akan dikenai sanksi.
Upaya Edukasi dan Pencegahan
Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, upaya pencegahan harus dilakukan di dua sisi: pemberdayaan korban dan reformasi terhadap potensi perilaku pelaku.
Korban harus didukung dengan sistem pelaporan yang aman, layanan konseling, dan jaminan bahwa pendidikan atau karier mereka tidak akan terganggu.
Sementara itu, pelaku potensial harus diberikan edukasi tentang batasan perilaku, pengelolaan emosi dan dorongan, serta pelatihan etika profesional.
Institusi pendidikan medis harus mengintegrasikan pengembangan karakter dan kecerdasan emosional sebagai bagian dari kurikulum.
Penutup
Perundungan seksual dalam lingkungan apapun bukan sekadar pelanggaran hukum dan etika, tetapi juga tanda dari kegagalan sistem dalam mendidik dan membentuk pribadi yang utuh.
Pendekatan psikologis terhadap korban dan pelaku membantu kita memahami bahwa solusi jangka panjang harus mencakup pembenahan budaya, struktur, dan Pendidikan yang berawal dari keluarga.
Kita butuh lingkungan keluarga dengan pola asuh yang tidak hanya menghasilkan anak yang cerdas secara akademis, tapi juga matang secara emosional dan etis. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

