'Geledah' Dompet 2 Janda Tua dan Tak Ada Uangnya, Ini yang Dilakukan Bupati Wihaji
BATANG - Ada kejadian menarik saat Bupati Batang, Wihaji menggelar tilik warga di Desa/Kecamatan Gringsing, Rabu (7/10/2020). Saat menyambangi salah satu rumah yang didiami dua janda dan seorang wanita lainnya yang mengalami lumpuh, orang nomor satu di Pemkab Batang tersebut sempat 'menggeledah' dompet mereka.
"Keluarga ini rumahnya kosong tanpa perabot, dan saat saya lihat isi dompetnya, ternyata tidak ada uangnya sama sekali," ungkap Bupati Wihaji sambil memegang dompet kedua wanita tersebut.
Mengetahui hal itu, Bupati Wihaji kemudian bertanya, bagaimana mereka membeli kebutuhan untuk makan sehari-hari. "Ternyata mereka 'ngutang' terlebih dahulu ke warung tetangga, dan akan dilunasi kalau punya uang. Sedangkan pekerjaan mereka sendiri hanya serabutan, dan ada yang menjadi pengumpul sampah warga," jelasnya.
Mengetahui hal itu, Bupati kemudian memberikan uang bantuan untuk ketiganya, masing-masing Rp 1 juta. Selain itu, ketiganya juga mendapat bantuan sembako guna memenuhi kebutuhan selama beberapa hari.
"Saya juga minta agar pak kades, ketua RT dan juga pihak puskesmas untuk mengawasi dan membantu ketiga warga tersebut. Apalagi salah satunya sudah tidak bisa jalan, dan sudah mulai sulit untuk diajak berkomunikasi," lanjut Wihaji.
Wihaji menjelaskan, kegiatan tilik warga tersebut rencana akan digelar seminggu sekali. Tujuannya guna "Tilik warga ini untuk memastikan tidak ada warga yang tak bisa makan pada saat Pandemi ini. Untuk itu, selain memberikan bantuan langsung, saya juga memastikan pada pihak desa apakah warga yang miskin atau membutuhkan sudah mendapat bantuan atau belum," beber Wihaji didampingi PJ Sekda dan beberapa kepala OPD di lingkungan Pemkab Batang.
Bupati mengakui jika bantuan dari pemerintah tidak bisa mencukupi kebutuhan warga, tapi minimal ada yang diharapkan dalam setiap harinya untuk bertahan hidup. Karena itulah, pihak desa hingga RT harus bisa memantau kondisi warganya.
"Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin agar warga yang benar - benar membutuhkan bisa mendapat bantuan. Kalau memang mereka sudah tidak bisa mencari nafkah, Pemkab akan hadir memberikan subsidi. Kalau rumah tidak layak kita prioritaskan tahun depan mendapatkan bantuan RTLH," kata Wihaji.
Wihaji juga menambahkan, jika ada warga yang membutuhkan pengobatan atau alat bantu korsi roda alat bantu jalan, Puskesmas dan Dinas sosial siap membantunya.
Sarwasti janda yang sudah tergolong lansia dua harus berjibaku memghidupi dua saudaranya dan satu anak gadisnya yang baru saja di PHK karena perusahaanya terdampak covid-19. "Alhamdulilah dapat sembako dan uang dari bupati," ucap Sarwasti.
Pada kesempatan itu, dia juga meminta kepada bupati agar anaknya yang lulusan SMK mendapatkan pekerjaan lagi, sehingga bisa ikut membantu menopang hidupnya. "Tolong pak bupati, carikan pekerjaan anak saya agar bisa mendapatkan penghasilan," rengek Sarwasti. Menanggapi hal itu, Bupati mengatakan akan mengusahakannya. (don)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
