iklan banner Honda atas

PDRB Kendal Sudah Lampaui 30%

PDRB Kendal Sudah Lampaui 30%

*Kendal jadi Percontohan Industrialisasi di Indonesia

KENDAL - Pertumbuhan industrialisasi di Kabupaten Kendal dinilai cukup menjanjikan. Terlebih, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kendal juga sudah di atas 30%.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI, Taufiek Bawazier menjelaskan, UNDP memberikan batasan kriteria negara melakukan industrialisasi, yakni nilai PDB 30%. Sementara data PDRB Kendal menunjukkan angka di atas 30%.

"Kendal ini jadi percontohan di Indonesia yang sudah berindustrialisasi, ini yang tidak banyak diketahui publik. Ini suatu presatsi besar yang harus dikembangkan," ungkapnya saat menjadi narasumber FGD "Industrialisasi di Kabupaten Kendal, Kamis (10/6/2021), di Ruang Abdi Praja Pemkab Kendal.

FGD hasil kolaborasi PT Terryham Proplas Indonesia dengan Pemkab Kendal ini mengangkat tema "Kendal Sebagai Sentra Kawasan Industrialisasi di Jawa Tengah" dan "Penguatan Industri Hilir di Kabupaten Kendal". Hadir pula Direktur Kimia Hilir dan Farmasi, Ditjen IKFT Kemenperin, Muhammad Taufiq, serta Bupati Kendal, Dico M Ganinduto yang menyaksikan penandatanganan MoU PT Terryham Proplas Indonesia dengan Unissula Semarang.

Kolaborasi menjadi kunci dari kemakmuran. Kekuatan politik dan negara yang mendukung industrial policy, kekuatan ekonomi yang berbasis produksi, sementara produksi adalah hasil inovasi iptek dari para ilmuwan. "Syaratnya Iptek itu dibangun dengan kultur pendidikan yang baik. Itulah siklus kemakmuran yang bisa dihasilkan dari Kendal ini secara bertahap untuk membangun itu semua, mulai dari potensi ekonominya. Industri besarnya sudah dibangun dan industri kecil tinggal dimaping," terang Taufiek Bawazier.

Dikatakan, tahun 1835 sudah berdiri pabrik gula di Kenal, tersebar di Cepiring, Kaliwungu dan Gemuh, terbanyak di Jateng. Artinya Belanda saat itu sudah menilai Kendal sebagai wilayah produksi gula nomor dua dunia. " Saat itu Belanda membangun mesin-mesin tidak hanya kebutuhan pabrik gula, dan pabri karet bahkan pabrik lainya lainya," katanya.

Menurut Taufiek, Kemenperin akan mendukung penuh pembangunan industri-industri besar di Kendal, plus industri menengahnya. "Karena di Kendal ini sudah lengkap, knowledge sudah ada, dukungan politik dari DPRD dan bupati juga ada. Kabupaten Kendal ini bisa jadi percontohan dalam bidang industrialisasinya dan tumbuh kembangnya industri kecil menengah (IKM)," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, sesuai visi misi, pihaknya ingin menjadikan Kendal sebagai pusat industri dan pariwisata di Jateng.

"Industri juga menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi di Kendal. Tadi saya sudah diskusi dengan pak Dirjen, bahwa industri di Kendal punya potensi yang luar biasa," katanya.

Menurut Dico, dampak pandemi memang luar biasa, tetapi pemda tetap fokus membangun industri dan pariwisata, lebih juga UMKM nya.

"Potensinya luar biasa, dan kita meyakini UMKM ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi saat pandemi. Diharapkan akan lahir banyak pelaku UMKM baru sehingga dapat mendongkrak ekonomi yang ada di desa-desa," ungkapnya.

"Kita kedepankan kolaborasi dengan seluruh pihak, baik pemerintah pusat, provinsi dan pihak ketiga swasta dan dari kalangan akademisi," ujarnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: