Puluhan Tahun Krisis, Warga Wonosari Kini Bisa Nikmati Air Bersih
*Dompet Dhuafa Bangun Sumur Bor 120 M
KENDAL - Puluhan tahun warga di Dusun Mulyosari RT 4 RW 7 Desa Wonosari Kecamatan Patebon, mengalami krisis air bersih. Pasalnya sumur-sumur bor yang ada masih berkadar air payau dan tak layak untuk kebutuhan minum sehari-hari. Untuk mencukupi kebutuah air bersih warga terpaksa membeli air isi ulang dan ada juga yang mengambil air di lapas terbuka dengan jarak tempuh 3 kilo meter dengan kondisi jalanan yang rusak. Numun kini keberadaan sumur bor yang dibuatkan oleh Dompet Dhuafa telah mampu mengatasi krisis air bersih di desa tersebut.
Fasilitator Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Arif Fajar Hidayat mengatakan, dalam program penanganan air bersih ini, Dompet Dhuafa membangun sumur bor di 7 lokasi, yang 2 di antaranya berada di Kabupaten Kendal, yakni di Desa Wonosari dan Lanji Kecamatan Patebon. Pembangunan sumur bor bekerjasama dengan beberapa lembaga.
"Yakni dengan KPII untuk sumur bor di Desa Wonosari, sedangkan di Desa Lanji bekerja sama dengan British Propolis. Untuk daerah lain bekerja sama dengan Adira Insurance Syariah di Boyolali dan Sragen," katanya, Senin (18/10/2021).
Bantuan pembuatan sumur bor ini diprioritaskan untuk mengatasi kebutuhan air bersih akibat kekeringan, baik karena musim atau kekeringan karena akses. Untuk masyarakat Desa Wonosari ini, kesulitan akses kebutuhan air minum sepanjang musim.
"Di sini, PDAM belum bisa menjangkau, mungkin karena belum memenuhi kuota, melihat lokasi yang terpencil dan kondisi perekonomian warga yang sebagian besar bekerja sebagai petani tambak dan ternak," ungkapnya.
Sebenarnya sudah ada beberapa sumur bor yang dibangun warga dengan kedalaman 70 meter sampai 80 meter, namun air masih payau dan tidak laik konsumsi. Untuk itu, sumur bor yang dibangun oleh Dompet Dhuafa Jateng ini memiliki kedalaman 120 meter, sehingga airnya laik minum. Dengan adanya sumur bor ini, harapannya kualitas hidup masyarakat bisa meningkat.
"Kualitas hidup masyarakat bisa meningkat, terutama masalah kesehatan, karena fasilitas air bersih yang layak untuk minum sudah ada, sehingga taraf hidup juga meningkat," harap Arif.
Sementara itu, Ketua RT 4 RW 7 Desa Wonosari, Lardi mengatakan, selama berpuluh-puluh tahun, warga Dusun Mulyosari mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang laik minum. Beberapa sumur bor yang ada, hanya untuk kebutuhan mencuci dan mandi, karena kondisi airnya tidak layak. Saat ini di Dusun Mulyosari terdiri dari 68 KK dengan jumlah jiwa sekitar 200 warga.
Selama ini untuk mencukupi kebutuhan air minum harus membeli air galon isi ulang atau mengambil air di Lapas Terbuka Bleder yang berjarak sekitar 3 kilometer.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan semua pihak yang ikut membantu membuat sumur bor ini, karena betul-betul sangat diharapkan sejak dulu dan alhamdulillah sekarang menjadi kenyataan," ucapnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
