iklan banner Honda atas

Rasio Jumlah Pengusaha di Indonesia Baru 3%

Rasio Jumlah Pengusaha di Indonesia Baru 3%

*Bupati Dorong Anak Muda Merintis Usaha

KENDAL - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini tidak hanya memberikan dampak bagi sektor kesehatan, melainkan juga banyak aspek lainnya, termasuk pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk. Kondisi tersebut juga mendorong meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Kendal dan banyak daerah lainnya.

Hal ini disampaikan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat menjadi Keynote Speaker Workshop Digital Marketing yang digelar DPC PPP Kabupaten Kendal, Rabu (9/3/2021), di Kafe Bourjuis Patebon. Hadir anggota DPD RI Abdul Kholik, dan diikuti oleh para pelaku usaha di Kendal.

Meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran, lanjut Dico, menuntut dilakukannya upaya-upaya akselerasi guna memulihkan perekonomian, khususnya untuk membuka lapangan kerja. Jika serapan tenaga kerja tinggi, maka pengangguran otomatis terkurangi dan angka kemiskinan akan turun.

Menukil data dari HIPMI, Bupati menyebut prosentase penduduk Indonesia yang menjadi pengusaha tercatat hanya 3 persen. Padahal di banyak negara maju, rata-rata memiliki pengusaha kisaran 12-15 persen dari penduduknya.

"Mengingat masih kurangnya masyarakat yang menjadi pengusaha, kita harus selalu memberikan motivasi kepada para pelaku usaha, agar mereka dapat termotivasi untuk lebih bisa mengembangkan usahanya. Sehingga ke depan akan lahir lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha yang akan memberikan dampak peningkatan ekonomi dan lapangan pekerjaan," ujarnya.

Dico menyatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kendal fokus pada 4 pilar pembangunan, yaitu industri, pariwisata, UMKM, dan generasi 4.0 atau pembangunan sumber daya manusia. "Keempat pilar tersebut tentunya sangat penting sekali terhadap indikator pembangunan yang ada di daerah Kabupaten Kendal. Kita fokus pada seluruh program. Yang pertama kita memastikan bisa meningkatkan indeks pembangunan SDM, bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, anggota DPD RI, Abdul Kholik mengatakan, bahwa DPD RI memberikan sinyal kepada semua lapisan masyarakat, terutama warga Jawa Tengah, terlebih dalam upaya-upaya inovatif dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat, salah satunya mensupport kegiatan workshop digital marketing.

"Kita tahu bahwa potensi ke depan yang menjadi primadona adalah soal E-commerce (perdagangan elektronik), makannya dari semua lapisan masyarakat harus menyiapkan itu," pesan Kholik. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: