Satu Guru Terpapar Covid-19
*PTM SMPN 2 Kendal Dihentikan Sementara
*46 Guru dan Tenaga Kependidikan Tes Swab PCR
KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal mencabut sementara izin pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 2 Kendal. Hal itu menyusul adanya seorang guru yang terpapar Covid-19.
Dengan dicabutnya izin PTM, maka SMPN 2 Kendal kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring untuk beberapa hari ke depan. Sementara untuk mengantisipasi potensi penularan lebih luas, tes swab PCR pun dilakukan bagi 46 guru dan tenaga kependidikan.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menngatakan, pencabutan izin PTM SMPN 2 Kendal berjalan selama lima hari pada tahap pertama. Pihaknya masih menunggu hasil tes PCR para guru, dan evaluasi dari tenaga surveilan Dinas Kesehatan untuk mengambil kebijakan lebih lanjut. "Semua guru dan tenaga kependidikan dilakukan testing, sementara siswanya belajar jarak jauh dulu," katanya.
Kepala SMPN 2 Kendal, Waluya Sihana mengatakan, kabar salah satu guru yang positif Covid-19 itu diketahui pada Selasa (1/2/2022) lalu. Guru tersebut diduga terpapar dari anaknya yang bekerja di Kota Semarang.
"Keterangan yang bersangkutan, terpapar dari anggota keluarga di Semarang saat berkunjung ke Kendal. Satu keluarga itu inisiatif tes swab di puskesmas, hasilnya dilaporkan ke sekolah pada Selasa kemarin," katanya.
Waluyo mengungkapkan, atas dasar itu pihak sekolah melakukan koordinasi dengan Disdikbud, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas setempat untuk menindaklanjuti dengan melakukan tracing. Sedangkan pembelajaran tatap muka dihentikan terlebih dahulu, diganti dengan metode pembelajaran jarak jauh sampai situasi dan kondisi memungkinkan.
"Yang bersangkutan mengajar 4 kelas. Hasil tracing, sebenarnya ada 7 orang yang diduga kontak erat. Untuk kehati-hatian dam ambil langkah antisipatif saja, semuanya dilakukan tes PCR," tukasnya.
Petugas testing dari Puskesmas Kendal II, Marhaban menjelaskan, 46 sampel yang sudah diambil akan diproses di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) dengan metode PCR. Hasilnya bisa diketahui paling cepat sore atau malam hari setelah pengambilan sampel swab.
"46 sampel ini kami ambil hasil kontak erat dengan guru yang positif Covid-19. Tes swab antigen di sekolah-sekolah tetap diulakukan," ucapnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
