Satu Siswa Positif Covid
*Tertular dari Keluarga, PTM Tetap Jalan
KENDAL - Seorang siswa SD di Kecamatan Brangsong diketahui terkonfirmasi Covid-19. Namun dari hasil evaluasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) Kabupaten Kendal atas pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sepekan pertama, kasus Covid-19 tersebut tidak memunculkan klaster di sekolah.
Disdikbud memastikan hal itu setelah proses tracing dan tes swab massal untuk seluruh warga sekolah, di mana hasilnya negatif Covid-19. Dari hasil penelusuran, siswa yang positif Covid-19 itu diduga tertular dari kakeknya yang juga diketahui terpapar.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pekan pertama PTM 100 persen berjalan dengan baik dan tidak ditemukan klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal itu karena adanya komitmen bersama untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
"Memang ada satu siswa SD di Kecamatan Brangsong yang positif Covid-19. Siswa tersebut diduga terpapar dari kakeknya yang sakit dalam kondisi positif Covid-19. Sekolah siswa ini belajar juga sudah ditracing tes swab massal. Hasilnya semua negatif, anak itu tertular dari keluarganya," katanya, kemarin.
Dikatakan Wahyu, pembelajaran tatap muka di sekolah yang bersangkutan tetap berjalan setelah dilakukan evaluasi dengan pantauan langsung dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal. Wahyu meminta agar satuan pendidikan tidak kendor menjaga protokol kesehatan. "PTM 100 persen pekan pertama lancar. Dalam beberapa hari ke depan, kami akan evaluasi lagi untuk memperpanjang PTM," ungkapnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal akan terus mendorong penuh program vaksinasi pelajar agar herd immunity di lingkungan sekolah segera terbentuk. Pihaknya juga mendukung pelaksanaan testing pengambilan sampel swab secara acak di sekolah-sekolah.
"Tujuanya testing swab untuk mengetahui lebih dini ada tidaknya penularan Covid-19 setelah PTM 100 persen dijalankan. Hasil sampling semuanya negatif Covid-19," terang Wahyu.
Sedangkan untuk testing swab antigen dan PCR ini masih terus berjalan di tingkat SD, SMP, juga SMA sederajat. "Prinsipnya, semua stakeholder harus bersama-sama menjaga dan mengantisipasi agar lingkungan sekolah tidak terpapar Covid-19, tidak ada klaster sekolah," pungkas Wahyu. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
