Mudik, GT Kali Kangkung Dapat Pantauan Ekstra
*Ada Potensi Antrean, One Way-GG Diterapkan
KENDAL - Pemerintah mulai mengizinkan aktivitas mudik lebaran tahun ini, seiring melandainya kasus Covid-19. Hal ini dipredikasi akan membuat lalu lintas arus mudik akan melonjak tajam. Balitbank Kementerian PU bahkan memperkirakan terjadinya pergerakan kendaraan hingga 85 juta, di mana 70 persen di antaranya terkonsentrasi di Pulau Jawa.
"Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita sebagai operator jalan tol, khususnya Semarang Batang. Lebih lagi Kali Kangkung merupakan titik yang sangat dipantau atau menjadi perhatian dari berbagai pihak. Karena di sini ada potensi terjadinya atrean yang cukup panjang. Maka semua harus kerja dengan ekstra keras," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Prajudi, Selasa (19/4/2022).
Prajudi mengungkapkan, untuk memperlancar arus mudik, JSB bakal menerapkan one way dan ganjil genap (GG). Penerapan one way pada arus mudik yaitu mulai tanggal 26-30 April 2022 dan 1 Mei 2022. Sedangkan pelaksanaan one way untuk arus balik yakni pada tanggal 6-8 Mei 2022.
"Nanti akan dilakukan pola pengaturan lalu lintas yang akan berbeda dengan seperti yang sebelum-sebelumnya dilakukan. Ini kebijakan dari berbagai pihak baik dari pihak kepolisian. Ini sudah didiskusikan cukup panjang untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan lalu lintas," terangnya.
Dijelaskan, untuk Pintu Tol gerbang Palimanan pemudik akan diloloskan. Jika selama ini Gerbang Palimanan sebagai katup untuk bisa mengendalikan lalu lintas yang menuju ke arah gerbang Kali Kangkung, namun berdasarkan kebijakan dari Menteri PU bahwa Gerbang Palimanan akan dilepas sehingga tidak ada transaksi di pintu gerbang tol tersebut.
"Kemungkinan lalu lintas akan cepat sampai ke Gerbang Tol Kali Kangkung. Kita semua (petugas tol,red) harus bisa mengantisipasi dan tahu standar operasional prosedur (SOP) yang dilaksanakan. Jangan sampai saat dilakukan one way kita semua gagap. Teman-teman Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) harus intens lakukan sosialisasi penerapan one way ini," lanjut Prajudi.
Prajudi mengingatkan kepada penyedia jalan bebas hambatan atau Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) baik ABC dan JSB supaya mematikan kondisi jalan tol baik dan tidak ada lobang. Kemudian jika terjadi pekerjaan besar atau rekontruksi jalan segera dilaksanakan sebelum H-10, dan sudah selesai kemudian ditutup. Jika ada terjadi lanjutan turunan di jalan segera dilakukan levelling-levelling.
"Saluran air juga diperhatikan. Pada teman-teman Mobile Customer Service (MCS), kami juga minta bantuanya untuk membantu pemeliharaan melihat kondisi lampu yang mati dan ada genangan air segera dilaporlan. Rumpur-rumput dan saluran air juga dibersihkan untk cegah terjadinya genangan air," jelasnya.
Prajudi juga menghimbau petugas tol yang memberikan pelayanan transaksi di gerbang tol Kali Kangkung dan Kaliwungu serta semua gerbang di JSB maupun ABC untuk bisa mengantisipasi jika terjadi potensi atrean di Gerbang Tol Kali Kangkung maka arus lalu lintas akan dilarikan ke gerbang-gerbang sebelumnya.
"Kepala gerbang atau kepala shif di gerbang-gerbang harus diberi informasi mengenai cara bertindak yang akan kita laksanakan. Jadi di gerbang yang akan melaksanakan kegiatan itu saya minta melibatkan personil yang ada di gerbang," terangnya.
Kemudian yang juga tak kalah menjadi perhatian adalah res area. karena menjadi salah satu potensi terjadinya antrean. Sehingga akan diberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut. Oleh karena itu petugas harus siap mengantisipasi penerapan one way.
"Potensi terjadian antrean kendaraan yang masuk. Ada kebijakan yang makan itu take away, tidak makan di situ. Pemudik yang singgah di res area di kasih waktu 30 menit. Memang itu sangat berat. Prokes juga dilaksanakan. Tim dari Jasamarga Related Business (JMRB) harus bisa menerjunkan anggotanya dibawah kendali JMTO. Jangan sampai nanti pelaksanaan jadi gagap semuanya," ucap Prajudi. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
