Bupati Pantau Simulasi PTM
**Pastikan Sekolahan Terapkan Prokes Ketat
KENDAL - Pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Weleri, mendapatkan pemantauan langsung dari Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, Rabu (31/3/2021) kemarin. Hal itu dilakukan untuk memastikan pelaksanaanya benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Dalam kunjungan yang didampingi Kepala Diidikbud dan pejabat OPD lainnya, Bupati melihat proses dari awal mulai saat siswa-siswi datang ke sekolah memakai masker, pengecekan suhu, mencuci tangan dengan sabun dan masuk ke kelas kemudian duduk di bangku yang berjarak.
Bupati Dico M Ganinduto mengatakan, bahwa simulasi pembelajaran tatap muka sudah menerapan protokol kesehatan ketat. Begitu juga dengan kapasitas kelas 50 persen dari jumlah siswa. Proses pembelajaran juga hanya ada empat mata pelajaran, sehingga tidak ada istirahat, dan para siswa langsung pulang, serta memastikan sampai di rumahnya masing-masing. "Simulasi ini harus mematuhi protokol kesehatan. Siswa dan tenaga pendidik harus mengedepankan protokol kesehatan yang ketat," tandasnya.
Dico mengungkapkan, Covid-19 masih ada, kendati di Kabupaten Kendal kondisinya sudah menurun dan membaik, tapi pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah ini harus bisa menjadi contoh yang baik kepada masyarakat dengan cara mematuhi protokol kesehatan. "Harapannya, adik-adik bisa kembali bersekolah bertatap muka dengan lancar, dan nantinya sekolah-sekolah di Kabupaten Kendal juga bisa kembali dibuka," ungkapnya.
Dico menyatakan, kesuksesan PTM di SMPN 1 Weleri ini akan menjadi start point dari menyukseskan tatap muka di Kabupaten Kendal. Untuk itu, dia berpesan kepada para siswa dan tenaga pendidik agar selalu bersemangat dan berlomba-lomba dalam kebaikan, agar sumber daya manusia di Kendal bisa lebih baik lagi.
"Kegiatan pada hari ini menjadi ikhtiar bersama dalam rangka membangun sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Kendal yang lebih baik lagi," ujarnya.
Dico mengaku akan terus berkeliling untuk memastikan sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka mematuhi protokol kesehatan. Tujuannya agar pembukaan kembali aktivitas sekolah tidak menyebabkan munculnya klaster baru Covid-19, namun justru menjadi pelopor masyarakat soal pentingnya mematuhi prokes. "Semoga pelaksanaan pembukaan sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan tanggal 5 April 2021 mendatang dapat berjalan dengan lancar," harap bupati.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Weleri, Kustinah menjelaskan, pada simulasi setiap kelas diisi oleh 16 siswa, dan pembelajaran dilakukan 2 shift, yaitu pagi dan siang. "Dengan masing-masing shift terdapat 4 mata pelajaran yang ditempuh dengan waktu 2 jam," katanya.
Restu, salah satu murid kelas 9 yang ikut dalam simulasi tersebut mengaku senang jika nanti sekolah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka. "Senang jika pembelajaran tatap muka bisa kembali dilakukan, karena pembelajaran tatap muka lebih pas dibandingkan dengan pembelajaran melalui daring," tuturnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
