iklan banner Honda atas

Pemantauan Prokes PTM Diperketat

Pemantauan Prokes PTM Diperketat

*Cegah Munculnya Kasus Baru Covid-19 di Sekolah
*Siswa dan Guru Bakal Diswab Acak

KENDAL - Munculnya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa daerah disikapi Pemkab Kendal dengan serius. Tak ingin kecolongan, Pemkab pun bakal memperketat pemantauan protokol kesehatan (prokes) hingga mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas.

Hal itu perlu dilakukan mengingat ada 416 sekolah jenjang Paud/TK, SD, SMP, dan pendidikan non formal yang sudah menggelar PTM terbatas di Kabupaten Kendal. "Alhamdulillah untuk saat ini, kita belum ada klaster dari penyelenggaraan PTM di sekolah-sekolah," kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, Kamis (23/9/2021).

Dico mengungkapkan, terjadiya kasus Covid-19 di lingkungan pendidikan di daerah lain tersebut akan dijadikan sebagai suatu kewaspadaan dan peningkatan pengawasan dalam penyelenggaraan PTM. Pemkab bekerja sama dengan Polres Kendal dalam bentuk Posko Sekolah Sehat. "Sehingga pengawasan untuk PTM, vaksinasi pelajar, dan penerapan prokes jauh lebih ketat. Selain itu melakukan monitoring lapangan dengan swab acak," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pelaksanaan tes swab acak kepada siswa dan guru SMP dilakukanya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal. Random swab rencananya dimulai pekan depan setelah siswa SMP menyelesaikan PTS. "Rencananya tes swab antigen acak kita lakukan pekan ini. Namun siswa SMP masih PTS, kita rencanakan pekan depan," katanya.

Terjadinya kasus baru penularan Covid-19 pada siswa dan guru di beberap daerah menjadi perhatian Disdikbud Kendal. Sehingga pihaknya tak ingin kecolongan yang disebabkan oleh penerapan prokes yang kendor di sekolah. Pihkanya menerjunkan tim pemantau PTM yang terdiri dari pengawas sekolah, penilik sekolah, koordinator wilayah, kecamatan dan pegawai bidang yang bertugas melihat langsung setiap sekolah yang menggelar PTM.

"Tim tim kita minta melaporkan hasil pemantauan lapangan setiap hari untuk dievaluasi dan diambil tindakan. Saya juga turun langsung ke lapangan. Semua harus komitmen. Jika tak patuh prokes sekolah akan kami tutup,"tukasnya.

Wahyu menyatakan, PTM terbatas di Kabupaten Kendal berjalan dengan sistim terpimpin. Saat ini, baru 416 sekolah yang diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka. Rinciannya, 211 Paud/TK, 176 SD, 88 SMP, dan 21 pendidikan non formal. Yakni hanya sekolah tingkat SMP dan pendidikan non formal yang sudah menggelar tatap muka semuanya. Sisanya baru 35 persen dari total sekolah yang ada di Kabupaten Kendal. "Periode PTM kita lanjutkan mulai 23 September - 6 Oktober. Sebanyak 55 sekolah yang bersiap mengikuti PTM terbatas. Kita perketat dahulu evaluasinya," tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan dan Polres Kendal melakukan tes swab antigen kepada 200 siswa MAN 1 dan SMKN 1 Kendal pada, Rabu (22/9/2021). Tes swab dilakukan secara acak guna mengetahui ada tidaknya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, usia produktif seperti siswa rentan menularkan virus dengan tanpa gejala. Mereka bisa saja menularkan Covid-19 meskipun tidak disertai gejala yang ditimbulkan pada umumnya. Guna mengantisipasi hal itu, dilakukan tes swab antigen acak agar bisa diketahui kondisi kesehatan siswa setelah mengikuti PTM.
"Pemeriksaan anitegen ini bagian dari upaya pencegahan awal agar tidak menyebarkan dan tertular Covid-19," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pelaksanaan PTM harus benar-benar dievaluasi untuk mencegah terjadinya klaster penularan virus. Swab antigen tak hanya dilakukan kepada siswa namun juga guru dan tenaga kependidikan secara berkala. "Tes swab antigen belum lama ini itu hasilnya negatif. Sekolah harus tetap waspada dan hati-hati dalam menjaga protokol kesehatannya," ucapnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: