iklan banner Honda atas

Dibuka, 10 Sekolah Inklusi di Kendal

Dibuka, 10 Sekolah Inklusi di Kendal

KENDAL- Anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Kendal punya akses seluas-luasnya untuk bisa mengenyam pendidikan di satuan pendidikan (sekolah, red) reguler. Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mewujudkan keinginan Bupati dengan membuka sekolah inklusi di Kabupaten Kendal. Tak tanggung-tanggung, ada 10 sekolah menjadi pilot project yang membuka sekolah inklusi tersebut.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, siapapun termasuk anak-anak harus diperlakukan sama, termasuk siswa yang berkebutuhan khusus. Pemkab Kendal memulainya dari sekolah dengan membuat kegiatan percontohan mengajak siswa berkebutuhan khusus bersekolah secara reguler di sekolah inklusi.

"Tidak ada perbedaan terutama bagi siswa, saya perintahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat sekolah inklusif agar mereka yang Berkebutuhan khusus bisa bersekolah seperti siswa lainya," kata Dico M Ganinduto saat membuka Sekolah Inklusi secara serentak yang dipusatkan di SMPN 3 Patean, Kamis (27/1/2022).

Sebanyak 10 satuan pendidikan yang membuka sekolah inklusi terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu TK/PAUD, SD hingga SMP. Sekolah Inklusi bukanlah hal yang baru di beberapa kota besar. Bupati berharap akan muncul toleransi yang tinggi terkait sekolah inklusi ini. Ia mengharapakan nantinya semua sekolah adalah sekolah inklusi. "Siswa berkebutuhan khusus berbaur dengan siswa lainya dan suasana sekolah juga dibuat senyaman mungkin agar tidak ada rasa minder," ungkap Bupati Dico.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Patean, Warsiyatun mengatakan, di sekolahanya ada 16 siswa berkebutuhan khusus. Dalam keseharian siswa berkebutuhan khusus tersebut masuk ke kelas reguler dan di hari tertentu diberi pelajaran di gedung inklusi dengan bimbingan secara khusus.

"Siswa berkebutuhan khusus akan diberikan pelajaran khusus termasuk pelajaran agar mereka tidak minder. Sehingga saat belajar bersama secara reguler mempunyai kepercayaan diri," katanya.

Untuk mengurangi rasa minder, kepada para siswa berkebutuhan khusus digali dari potensi dan kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh siswa kebanyakan.

"Dengan motivasi, rasa minder kami hilangkan dari siswa. Karena dibalik kekurangannya tersimpan kelebihan yang luar biasa," ucapnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: