Disdag Sudah Gelontorkan 20.396 Liter
*Selama Gelaran OP Minyak Goreng
KENDAL - Dalam operasi pasar (OP) minyak goreng bersubsidi, Pemerintah Kabupaten Kendal melelaui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal telah menjual sebanyak 20.396 liter. Sasaranya kepada masyarakat dan juga para pedagang sembilan bahan pokok (Sembako) di pasar-pasar tradisional.
"Dari beberapa operasi pasar minyak goreng kemasan yang sudah dilakukan totalnya sebanyak 20.396 liter. Rincianya sebanyak 11.700 liter langsung ke pedagang di pasar dan 8.696 liter ke masyarakat," kata Kepala Disdagkop-UKM Kendal, Ferinando RAD Bonay, Selasa (15/3/2022).
Ferinando mengungkapkan, Disdagkop-UKM akan terus mengupayakan operasi pasar minyak goreng murah baik kemasan maupun curah agar kebutuhan masyarakat akan minyak goreng dapat terus terpenuhi. "Selain itu stabilisasi harga minyak goreng akan terus terjaga karena barang di pasaran ada dan tidak langka," ungkapnya.
Dijelaskan, bahwa operasi minyak goreng kemasan yang sudah dilakukannya di pasar-pasar tradisional itu mencakup Pasar Relokasi Weleri, Pasar Cepiring, Pasar Kendal, Pasar Pagi Kaliwungu, dan Pasare Gladak. Untuk operasi pasar minyak goreng langsung ke masyarakat dilakukan di wilayah Weleri, Gemuh, Desa Trisobo, dan pelaku UMKM.
"Bersama TP PKK Kendal, Dinas Perdagangan juga lakukan operasi pasar miyak goreng kemasan ke desa-desa dan kelurahan. Dinas Perdagangan juga operasi pasar minyak goreng curah dengan total 5.000 liter," terangnya.
Ferinando mengaku geram dengan adanya suplier minyak goreng nakal yang selama ini memanfaatkan situasi yang ada dengan menjual minyak goreng dengan barang penyerta lainnya, sehingga pembelian bersyarat itu akan menjadi beban baru secara finansial bagi pedagang. Ia juga mengingatkan kepada para pedagang untuk tidak menahan minyak goreng bersubsidi ketika ada masyarakat yang akan membelinya dengan sudah ada yang memesannya lebih dulu.
"Beli minyak goreng tapi harus juga membeli barang lainya itu tidak boleh. Kepada pegangan juga saya ingatkan, karen alasan sudah ada yang memesannya, tidak boleh menahan minyak goreng saat ada masyarakat akan memeblinya. Pembeliannya juga harus dibatasi 2 liter," tandasnya.
Ferinando menambahkan, operasi minyak goreng bersubsidi akan terus dilakukan oleh Disdagkop-UKM ke masyarakat maupun pedagang. Baru-bari ini pihaknya mengajukan minyak goreng kemasan ke Bulog sebanyak 10.000 liter. Selain itu juga akan mengajukan perusahaan lain sebanyak 20.000 liter. "Kalau yang usulan 10.000 liter minyak goreng kemasan ke Bulog akan dialokasikan ke masyarakat," pungkasnya. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
