iklan banner Honda atas

Pemusik Dangdut Banting Setir Jual Lontong Opor di Tengah Pendemi Covid-19

Pemusik Dangdut Banting Setir Jual Lontong Opor di Tengah Pendemi Covid-19

**Sempat Malu, Kini Cuek Demi Penuhi Kebutuhan Keluarga

Dampak pandemi Covid-19 sungguh luar biasa. Tak hanya bagi pekerja formal, hal itu juga terutama dirasakan oleh pekerja informal yang tak mengandalkan dari gaji tetap bulanan. Salah satunya dialami pekerja musik dangdut New Puspita Kendal, Mimma Milky Muhammad, yang kini harus banting setir berjualan lontong opor, demi memastikan anak istrinya bisa makan. Seperti apa?

"Pekerja seni juga kena dampaknya. Karena pemerintah menghimbau pelarangan berkegiatan di masa pandemi ini. Sehingga job manggung sepi," kata Mimma Milky Muhammad (38), pemain musik dangdut New Puspita Kendal, warga Desa Rowo Branten RT 02 RW 03 Kecamatan Ringinarum Kendal, kemarin.

Diungkapkan Milky, bahwa pemerintah telah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid 19, namun bantuan tersebut tak sampai menyentuh dirinya yang selama ini bekerja sebagai pekerja seni. Namun tak mendapatkan bantuan itu tak membuatnya patah semangat. Bahkan, bapak dua anak ini harus mensiasati kebutuhan hidup keluarga dengan berjualan lontong opor dengan dibantu istri dan anaknya.

"Jualanya di depan rumah. Ya awalnya malu dan belum punya pengalaman. Karena keterdesakan ekonomi yang harus dijawab supaya keluarga bisa tercukupi dengan jualan lontong opor ini," terangnya.

Milky menyatakan, modal untuk berjualan lontong opor itu berasal dari uang hasil menggadaikan surat kendaraan bermotor sebesar Rp 5 juta. Dengan modal yang sudah mendapatkan dukungan dari keluarganya itu juga untuk berjualan aneka minuman. Dalam berjualan itu, ia juga memanfaatkan teknologi dengan mengunggah iklan/promosi dagangannya di google map agar bisa dijangkau netizen.

"Kalau ramai bisa dapat Rp 100 ribu per hari. Tapi kalau sepi Rp 40 ribu - Rp 50 ribu per hari. Setidaknya tiap hari bisa ada pegangan uang meski dengan berjualan ini," jelasnya.

Sebagai pekerja musik panggung, Milky tidak tidak hanya di New Puspita Kendal tapi juga dibeberapa group musiklain seperti Dwi Pangga juga orkes Tarling. Musik panggung yang ia lakoni adalah pentas musik yang biasa dipesan masyarakat dalam pentas hajatan seperti mantenan, sunat, hiburan hari kemerdekaan dan ulang tahun.

"Nilai kontrak bervariasi dari Rp 6 juta- Rp 7 juta juta untuk jenis musik Tarling termasuk panggung, sond, pemain dan MC, sedangkan kontrak Orkes Rp Rp 15 juta-Rp 20 juta tergantung pemesan. Sebagai crew mendapat gaji Rp 250 ribu sekali pentas," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: