iklan banner Honda atas

Penduduk Tunawisma dan Gelandangan Disensus

Penduduk Tunawisma dan Gelandangan Disensus

*Badan Pusat Statistik (BPS) Kendal

KENDAL - Badan Pusat Statistik (BPS) Kendal melakukan pendataan sensus penduduk terhadap tunawisma dan gelandangan, Selasa (15/9/2020) malam. Pendataan penduduk yang disebut dengan nama Sensus Date Night dilakukan di lima tempat, yakni Kendal, Weleri, Sukorejo, Pegandon, Cepiring dan Kaliwungu. Sasarannya adalah tempat-tempat yang biasanya dijadikan tempat singgah, seperti pasar, terminal, taman dan sekitar lampu merah.

Kepala BPS Kendal, Umi Hastuti mengatakan, dalam melakukan Sensus Date Night melibatkan petugas dari Satpol PP. Pendataan dibagi lima kelompok wilayah yang melakukan pendataan secara serentak mulai pukul 21.00 hingga dini hari.

"Petugas dari BPS semua ada 15 orang, sedangkan dari Satpol untuk masing-masing wilayah ada dua orang," katanya.

Diungkapkan, gelandangan dan tunawisma yang ditemui akan dicatat nama, tempat asal data kependudukan lainnya. Bagi yang mengalami gangguan jiwa, sehingga tidak bisa diajak berkomunikasi, maka cukup dicatat jenis kelaminnya.

"Bagaimana pun kondisinya, mereka adalah warga negara Indonesia, maka tetap disensus," ujarnya.

Pendataan di wilayah Kota Kendal mendapatkan 5 orang, yaitu di trotoar Jalan Masjid, Kendal Permai, Jembatan depan SMP 2 Kendal, trotoar lampu merah Jalan Waluyo dan GOR Bahurekso.

"Kelima orang tersebut kondisinya mengalami gangguan jiwa. Mereka berasal dari luar daerah Kendal," terangnya.

Umi menyatakan, dalam sensus penduduk yang dilakukan dalam kurun waktu 15 hari itu, pihaknya menerjunkan sebanyak 918 petugas. Mereka melakukan tugas sensus di 20 kecamatan mendata seluruh penduduk Kendal tanpa terkecuali.

"Puncak penutupan kemarin malam, kami terjunkan 15 petugas untuk mencari dan mendata warga yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap atau tunawisma," timpalnya.

Meski telah menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, para petugas sensus night atau moment tallying harus memberanikan diri membangunkan dan berkomunikasi dengan para tunawisma.

Pihaknya juga memastikan bahwa Sensus door to door 15 hari sudah berhasil diselesaikan dengan menyisakan beberapa orang saja yang belum bisa ditemui.

"Yang yang belum bisa ditemui akan segera dikonfirmasi oleh petugas," pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: