iklan banner Honda atas

Kemitraan, DPRD Kendal Jurnalis dan Ormas Studi Komparasi ke DPRD Bandung

Kemitraan, DPRD Kendal Jurnalis dan Ormas Studi Komparasi ke DPRD Bandung

*Dewan Dorong Media Punya Peran Besar Tampilkan Wajah Kabupaten Kendal yang Positif

BANDUNG - Di era saat ini, untuk mendapatkan informasi apapun yang tarjadi dapat diketahui dengan cepat dan tak mengenal ruang batas dan waktu. Lebih lagi dengan adanya media sosial (Medsos) dan serba viral siapapun bisa menyajikannya dengan menjadi "wartawan" dalam hitungan detik.

Hal ini yang menjadikan pergeseran luar biasa dalam fungsi penyajian informasi ke masyarakat yang sebelumnya dipegang atau menjadi ranahnya media masa yang selalu dinantikan sajian beritanya sebagai sebuah referensi yang terpercaya dan akurat.

"Ini menjadi tantangan bagi media besar apalagi mainstream dengan wartawan yang punya kapabilitas jurnalistik di dunia digitalisasi saat ini yang semua informasi bisa tersaji secara cepat, online dan viral," kata Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun saat jadi narasumber Kemitraan DPRD Kendal, Jurnalis dan Ormas saat Media Gathering bersama DPRD Kota Bandung, 26-27 November, di Hotel Golden Flower.

Kegiatan tersebut mengambil tema "Tingkatkan Peran Media Massa dan LSM yang Aktif Konstruktif Bagi Kemajuan Pembangunan Melalui Kemitraan DPRD Kabupaten Kendal".

Tampak hadir diantaranya Wakil Ketua 1 DPRD Kendal, Akhmad Suyuti, Wakil Ketua II, Ainurahim, Sekretaris DPRD Kendal, Anwar Haryono, Staf Alhli Bupati Kendal Astuti, dan Handiko Humas Sekwan Kota Bandung.

Makmun mengungkapkan, di era digitalisasi ini media punya peranan besar dalam menampilkan wajah Kabupaten Kendal, yakni sebagai pemberi kabar yang positif suatu gambaran dari berbagai bidang baik ekonomi, politik, pendidikan, pariwisata, sosial dan budaya. Semuanya jadi satu kesatuan yang didalami untuk dikabarkan melalui media.

Namun di tengah jaman era yang begitu global dan serba viral siapapun bisa menjafi "wartawan" dan membagikan berita. Melalui Medsos dengsn mudahnya semua orang jadi wartawan, ini tentunya harus ada prmbeda bahwa wartawan wartawan profesional yang media jelas dan maintream punya denan prmberitaan sesuai kode etik jurnalistik dan undang undang pers.

"Ini yang membedakan wartawan yang tenanan dengan wartawan yang dengan mudahkan unggah di Medsos. Ini dituntut inovasi, terobosan yang mampu melewati hidup di jaman kayak gini. Kalau di era 90 an dan awal 2000 itu orang berebut mau diberitakan oleh wartawan. Bkin kgiatan. Saya termasuk menjadi bagian yang berkegiatan selalu bisa berharap dimuat media massa," ungkapnya.

Supaya informasi yang disajikan tidak menjadi berita basi, Lanjut Muhammad Makmun maka media massa harus mampu bertransformasi dan berinovasi dalam menyajikan informasi-informasi yang cepat, akurat kepada masyarakat tetap dengan mengedepankan kode etik jurnalistik. Karena secara prinsip, kode etik jurnalistik ini yang membedakan dengan wartawan media sosial.

"Kalau wartawan profesional itu pasti ada yang namanya etika jurnalistik mana yang pantas untuk dimuat dan mana yang tidak boleh ditampilkan untuk dikonsumsi publik.

Politisi PKB itu betharap, kegitan ini menjadi penyemangat kita bersama untuk lebih giat lagi dalam membangun komunikasi antar lembaga, sehingga kolaborasi komitmen, integritas kita bangun untuk kemajuan Kabupaten Kendal.

Wakil Ketua II DPRD Kendal Ainurohim mengucapkan rasa syukur kegitan kemitraan DPRD Kendal, jurnalis dan Ormas ini berjalan dengan baik, dan semoga semoga ke depan kegiatan kegiatan berjalan dengan lancar, termasuk nantinya banyak Investor yang masuk ke Kendal. Menurut politisi Getindra itu bahwa persaingan saat ini adalah dengan KIB Batang mengingat kalau di KIB Batang ini sistemnya sewa, KIK Kendal sistemnya kepemilikan.

"Semoga Investasi di Kendal bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: