iklan banner Honda atas

19 dari 20 Kecamatan Zona Merah

19 dari 20 Kecamatan Zona Merah

*Kasus Covid di Kendal Tembus 2.230
*42 Desa Belum Sediakan Isolasi Terpusat

KENDAL - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal meningkat. Saat ini jumlah total kasus yang terpapar sudah mencapai 2.230 orang, namun yang menjalani perawatan di rumah sakit hanya 98 pasien, karena sebagian besar hanya gejala ringan. Untuk BOR (Bed Occupation Rate) di seluruh rumah sakit hanya 42 persen.

"PPKM di Kabupaten Kendal kembali ke Level 3. Kecuali Plantungan, seluruh kecamatan di Kabupaten Kendal masuk zona merah. Karena tren di Covid-19 varian Omicron ini, kebanyakan isolasi mandiri, maka desa-desa harus menyediakan isolasi mandiri terpusat," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Parno, saat Rakor Pengamanan Wilayah di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Rabu (23/2/2022).

Parno meminta kepada pihak desa yang belum mengaktifkan tempat isolasi terpusat, diharapkan segera menyediakan fasilitas. Pasalnya, sampai saat ini masih ada 42 desa yang belum menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat. "Untuk program jogo tonggo harus diaktifkan kembali," ungkapnya.

Terkait vaksinasi, ada sebanyak 892.190 orang yang menjadi sasarannya. Dari sebanyak itu, saat ini yang sudah melasanakna vaksin pertama 89 persen, vaksin kedua 77 persen, dan vaksin booster masih 2,4 persen. Ia optimis kabupaten Kendal akan kembali lagi pada PPKM level 2. Penilaiannya dilaksanakan setiap 15 hari dan tren yang terjadi mengalami penurunan dari sebelumnya 200 orang positif Covid-19 saat ini turun nenjadi 100 orang per harinya.

"Trennya yang terpapar terus menurun. Tentu optimis akan bisa melalui puncaknya yang diperkirakan terjadi di akhir Februari ini. Sehingga masuk Maret akan menurun dan terus melandai," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kendal, Mohammad Toha meminta kepada seluruh kecamatan, agar melakukan pengetatan protokol kesehatan di masyarakat, dengan menjalankan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. "Meski varian Omicron tidak seganas varian Delta, namun cukup beresiko bagi warga lansia dan dan komorbid," terangnya.

Menurut Toha, penyebaran Covid-19 juga terjadi di kantor-kantor dan pelayanan umum, termasuk rumah sakit dan pabrik. Untuk itu semua kantor dan pelayanan umum harus menerapkan aplikasi Peduli Lindungi. Tujuanya untuk mencegah, agar penyebaran virus Corona bisa terkendali. "Yang perlu lagi adalah harus menerapkan aplikasi Peduli Lindungi di depan pintu-pintu masuk," timpalnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: