Menafkahi dan Mengobati Suami Stroke dan Anak Idap Sinusitis
MENURUT Sriwayati, anaknya sudah enam tahun ini mengidap sunusitis. Akibat sakitnya, kondisi kaki Sukriyanto mengecil dan kesulitan bernafas hingga dibantu oksigen. Sukriyanto pun hanya bisa berbaring lemah di kamarnya. Terlebih, ia juga sempat didiagnosa memiliki sakit asam lambung dan tipes.
Dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, Sriwayati pun telah mengupayakan pengobatan anaknya, baik ke Puskesmas maupun rumah sakit.
"Awalnya gejalanya panas lalu diperikasakan ke Puskesmas. katanya tipes. Setelah sakit panas itu menjadikan anak saya kena tuna rungu. Kami juga bawa berobat anak ke rumah sakit baik di Semarang dan Kendal. Kata dokter saat diperiksakan di RS Tugu kena sinusitis. Kalau di Suwondo katanya tulang bengkok, tapi sudah dioperasi. Sudah sembuh, dua tahun kemudian kumat lagi dibawa ke rumah sakit lagi, katanya ndak ada apa-apanya. Kami disuruh ke dokter syaraf. Tidak ada biaya dan transportasi sehingga kami pasrah. Selain itu bapak juga sakit, tidak ada yang nungguin," katanya.
Kondisi ini menjadi semakin berat bagi Sriwayati, karena suaminya, Triyono, pun sudah 10 tahun ini menderita sakit stroke. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya harus ditanggung oleh Sriwayati yang dibantu anak ketiganya yang masih remaja. Pekerjaanya sebagai buruh tak bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Kini keluarga tersebut hanya bisa mengandalkan bantuan dari para dermawan dan pemerintah.
"Selama ini kebutuhan sembako dibantu oleh pemerintah desa. Selain itu juga dapat dari pemerintah pusat. Dengan suami dan anak yang sakit berharap bisa dibantu pemerintah daerah untuk pengobatannya hingga sembuh. Saya hanya berharap suami dan anak sembuh sehingga bisa kembali bersama-sama bekerja seperti dulu. Dulu bersama anak membuat genting. Tapi sekarang saya hanya mengandalkan dari pekerjaan pengeliman triplek. Tiap satu triplek diupah Rp 10 ribu. Sehari dapat 10 triplek," ucapnya.
KAWAL TUNTAS
Derita keluarga Sriwayati rupanya sampai juga ke telinga Bupati hingga Baznas Kendal. Keduanya pun sepakat berkolaborasi untuk membantu pengobatan ayah dan anak tersebut sampai sembuh. Bantuan tersebut menjadi sangat berarti, mengingat kondisi ekonomi keluarga Sriwayati yang tak mampu.
"Pemkab bersama Baznas hadir untuk membantu memberikan fasilitas pengobatan satu keluarga, ayah dan anak yang tengah sakit ini. Ayahnya stroke dan anaknya menderita sinusitis dan ada asam lambung. Ini perlu perawatan yang selama ini masih binggung dari segi dana dan akomodasi serta siapa nanti yang dampingi suaminya ketika anaknya dibawa ke RSUD Suwondo Kendal. Kita akan bantu untuk pengobatan ayah dan anak sampai sehat kembali. Ada pendampingan juga untuk pastikan ayah dan anak ini sembuh. Akan kita tangani sampai selesai," kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat menyerahkan bantuan dari Pemkab dan Baznas.
Dalam kesempatan itu, bantuan yang diserahkan oleh Bupati berupa sembako dan vitamin. Selain itu, Pemkab dan Baznas juga akan menyiapkan pembiayaan untuk pengobatan bagi anaknya dan sekaligus akomodasinya serta memikirkan siapa yang akan menjaga ayahnya yang tengah menderita stroke ketika istrinya berada di rumah sakit menjaga anaknya. Melihat rumah yang ditinggali satu anggota keluarga tersebut yang dinilai kurang memadai, Bupati pun berjanji akan membantu rehab rumah yang bediri di atas tanah milik desa tersebut.
"Kita akan bantu juga rumah ini direhab. Kita lihat sirkulasi udaranya masih kurang baik. Ini sangat penting sekali karena kebutuahan dasar. Kita akan bantu rehab jadi rumah sehat. Dari Baznas juga akan bantu alat berjalan dan oksigen. Bantuan ini akan menjadi penyemangat bagi mereka untuk bisa kembali sehat," ungkap Dico Ganinduto didampingi Ketua Baznas Kendal, Ubaillah. (lid)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
