iklan banner Honda atas

57 Persen Gigi Anak PAUD-SD Berlubang

57 Persen Gigi Anak PAUD-SD Berlubang

*Ribuan Siswa Ikuti Aksi Gosok Gigi Serentak HKN

KENDAL - Kesehatan gigi sepertinya belum menjadi sesuatu yang dianggap penting di masyarakat Indonesia. Salah satu indikasinya adalah pada banyaknya kasus temuan gigi berlubang pada anak, karena minimnya upaya perawatan. Bahkan dari hasil pengamatan para guru, sebanyak 57 persen anak SD di Kabupaten Kendal diketahui memiliki gigi berlubang.

Hal itu terungkap saat kegiatan gosok gigi serentak dalam rangka memperingati
Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022 tingkat Kabupaten Kendal yang dipusatkan di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Sabtu (12/11/2022). Kegiatan bertajuk "Gerakan Gigi Kuat Indonesia Sehat" itu dihadiri Bupati Kendal, H Dico M Ganinduto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi, dan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Parno. Acara mengahadirkan dua narasumber, yaitu drg. Zita Aprilia dan Bunda Paud Kabupaten Kendal, Wynne Frederica.

Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 600 sekolah di Kabupaten Kendal, mulai anak-anak PAUD hingga SD. Sementara gosok gigi simbolik di Pendopo diikuti 100 anak.

"Ribuan anak lainnya melakukan gosok gigi di sekolahnya masing-masing. Hal itu terlihat, karena pada kegiatan ini semua mengikuti melalui daring yang terpusatkan di layar monitor yang ada di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal," terang Wahyu.

Wahyu mengungkapkan, bahwa berdasarkan pengamatan para guru di sekolah masing-masing, sekitar 57 persen gigi pada anak berlubang. Karena itu, kegiatan ini dimasukkan dalam pendidikan untuk edukasi terdap anak dan para orang tua agar menjaga kesehatan gigi dan mulut, sehingga Kesehatan gigi anak tetap terjaga dan sehat.

Dokter gigi, Zita Aprilia dalam kesempatan itu mengungkapkan, bahwa anak-anak usia PAUD mayoritas bermasalah dengan gigi, karena disebabkan banyak mengonsumsi makan manis lengket, seperti permen, coklat, es krim, dan jajanan lainnya.

"Selain itu, bisanya anak- anak kalau mau tidur tidak gosok gigi. Kemudian mengkonsumsi susu botol, atau ngedot, sehingga menyebabkan gigi berwarna kehitaman," tabah drg Zita Aprilia.

Zita mengimbau anak-anak dan orang tua, baik yang di rumah atau guru yang ada di sekolahnya masing-masing, untuk bisa mengurangi konsumsi makanan manis lengket, dan menjaga rongga mulutnya dengan menggosok gigi minimal 2 kali sehari, yaitu sebelum tidur maupun pagi setelah makan.

Sedangkan Bunda PAUD Kabupaten Kendal, Wynne Frederica, mengingatkan bahwa gigi itu menjadi pintu masuk bagi kuman-kuman yang akan masuk ke dalam tubuh kita, bisa masuk ke ginjal, paru-paru, bahkan ke otak, sehingga menjaga kebersihan dan Kesehatan pada gigi sangatlah penting.

Menurut Wynne Frederica, pada negara maju pasta gigi selalu dibawa kemana-mana, karena mereka sudah menyadari pentingnya menjaga gigi dengan baik.

"Di negara maju, saya melihat mereka sangat memperhatikan kesehatan giginya, dan itu terlihat saat mereka selalu membawa pasta gigi disetiap aktifitasnya. Harapannya nanti dapat dilakukan juga kepada anak-anak di Kabupaten Kendal, selain harus menggosok gigi sebelum tidur, dan pagi setelah makan, anak-anak bisa membawa pasta giginya di sekolahan, sehingga bisa dipakai setelah makan siang. Pastinya ini lebih menjaga gigi kita tetap sehat," beber Wynne Frederica.

Dalam sambutannya, Bupati Dico mengatakan, bahwa kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan perubahan yang baik bagi anak-anak di Kabupaten Kendal, sehingga Kesehatannya tetap terjaga.

"Kegiatan ini memang sangat penting sekali untuk dilakukan, karena sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Kendal mensejahterakan masyarakat melalui pendidikan, dan terus berusaha meningkatkan SDM masyarakat Kendal," tutur Bupati Dico.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: