Ponpes Syafi'i Akrom Di-Lockdown Lokal
Aaf melanjutkan, tim gugus tugas akan terus melakukan patroli, pengawasan, penegakan prokes, testing dan tracing untuk mencegah meluasnya Covid-19 di Kota Pekalongan.
"Kita masih akan mobile lagi, masih akan tracing lagi ke masyarakat. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir, dan ini memang kesalahan dari panitia tidak melakukan izin kepada tim gugus tugas," ungkapnya.
"Sebetulnya kalau melakukan izin bisa kita atur. Kegiatan bisa berjalan, bisa kita atur protokol kesehatannya. Tapi tadi malam tidak melakukan prokes, 75 persen santri tidak menggunakan masker. Dan ternyata mungkin karena cuaca juga banyak santri yang masih kurang enak badan atau meriang," tambah Aaf.
Pihaknya juga berharap adanya kasus ini tidak mengubah status Kota Pekalongan menjadi zona merah.
Sementara itu, pengasuh ponpes, Kiai Abdul Kholid Ma'rufi, memaklumi langkah yang diambil tim gugus tugas Covid-19. "Kita juga menghormatilah apa yang dilakukan oleh tim gugus tugas Covid karena memang melakukan tugas negara. Tetapi di sini kita perlu terangkan dan perlu jelaskan bahwa acara haflah akhirussanah ini bukan pengajian akbar, yang akbar sound systemnya," katanya.
Ma'rufi menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan acara tahunan Ponpes Syafi'i Akrom, yang mana acara dimaksud adalah murni acara internal santri pondok putri dan pondok putra Syafi'i Akrom sehingga pihaknya tidak mengundang siapapun kecuali santri itu sendiri.
"Oleh karena itulah acara haflah ini tidak dilakukan seperti bulan-bulan atau tahun-tahun sebelum adanya Covid. Biasanya kita kedatangan 10 ribu orang, tetapi tadi malam kita hanya hadiri santri, putra ada 300 dan putri ada 450 sehingga total berjumlah 750 orang," bebernya.
"Kita memang tidak meminta izin ke Polsek ataupun dinas terkait karena hemat kita, pikiran kami, acara ini adalah acara intern, bukan acara untuk umum," tuturnya lagi.
Dijelaskan Ma'rufi bahwa para santri itu setiap hari bersosial bersama di dalam pondok. "Dan alhamdulillah kita di ponpes ini ada poskestren (pos kesehatan pesantren) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Dan kita posisi Ponpes ini ada di depan Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan itu sendiri. Artinya bahwa insyaallah anak-anak kita ini adalah orang-orang yang sehat," ujarnya.
Pantauan di lokasi hingga Selasa (15/6/2021) siang, sejumlah personel dari Polres Pekalongan Kota, Kodim 0710/Pekalongan, Satpol PP Kota Pekalongan, dan BPBD Kota Pekalongan berjaga di dalam lingkungan pondok maupun di depan pondok pesantren tersebut. Mereka juga mendirikan sebuah tenda di dalam kompleks ponpes. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: