Tingkatkan Mutu SDM, Gelar IHT

Tingkatkan Mutu SDM, Gelar IHT

*SMK NU Kesesi

MATERI - Penyampaian materi In House Training SMK NU Kesesi, Kamis (27/2/2020).

KESESI - SMK NU Kesesi Kabupaten Pekalongan, menggelar In House Training (IHT), yang diikuti kepala sekolah, guru, karyawan, serta pegawai guna peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan kompetensi pendidikan lebih baik, di sekolah setempat kemarin.

Kepala SMK NU Kesesi, Yaskur, mengatakan, In House Training (IHT) ini merupakan program pelatihan yang diselenggarakan di sekolah sendiri, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman dan bimbingan teknis (bimtek) untuk guru-guru di sekolah.

Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah. Dimana, materi yang disampaikan terkait kurikulum.

"Dengan pemahaman kurikulum ini, diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan sekolah maupun peningkatan kinerja pegawai dan guru di lingkungan sekolah. Karena semua unsur pegawai dan guru harus bekerja maksimal sesuai perannya," ujarnya.

Dikatakan, kegiatan ini mengangkat tema Dengan IHT Kita Tingkatkan Kompetensi Pendidik. Menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan pendidikan, bukan hanya siswa yang harus meningkatkan kualitas pembelajaran, guru juga wajib terus menambah ilmu pengetahuan dengan menyesuaikan kurikulum yang ada. "Kunci-kunci keberhasilan pembelajaran juga ada pada persiapan guru dalam mengajar," tuturnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Sadimin mengatakan, kurikulum itu sifatnya dinamis mengikuti kemajuan zaman sehingga perlu penyesuaian dengan dunia usaha dan industri. "Antara kurikulum sekolah dengan dunia industri perlu sejalan. Sehingga lulusannya bisa terserap sesuai dengan bidang dan keahlian," katanya.

Dikatakannya, lulusan SMK diharapkan bisa terserap dunia usaha atau industri minimal 80 persen. Sisannya bisa wirausaha dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Sesuai program, pemerintah menargetkan SMK minimal 80 persen bisa terserap di dunia usaha dan dunia industri. Untuk menunjang itu perlu ada peningkatan kompetensi guru dengan mengundang narasumber ahli di bidang kurikulum. Yang penting sumber daya manusia dan dari input guru-gurunya. Serta perlunya kemitraan dari sekolah untuk bekerjasama dengan dunia industri baik lokal maupun global," tutupnya. (yak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: