CFD dan Pasar Wisata Mataram Aktif Kembali
KOTA - Memasuki era New Normal, kegiatan Car Free Day (CFD) di sepanjang Kawasan Lapangan Mataram serta Pasar Wisata Mataram kembali dibuka, Minggu (7/7/2020). Dibukanya kembali kegiatan CFD ini pun disambut oleh masyarakat Kota Pekalongan dengan memanfaatkannya untuk berolahraga di kawasan tersebut namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz,SE mengungkapkan, Pemerintah Kota Pekalongan telah memberlakukan New Normal dengan membuka aktivitas kegiatan masyarakat secara bertahap, termasuk membuka kembali kegiatan CFD sebagai upaya memberikan ruang terbuka untuk masyarakat berolahraga dan menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).
"Dalam rangka menyambut New Normal ada beberapa aktivitas kegiatan masyarakat, kami buka kegiatan Car Free Day di Kawasan Lapangan Mataram ini yang juga berdekatan dengan Pusat Pemerintahan. Hal ini kami lakukan agar memberikan ruang seluas-luasnya untuk warga yang ingin berolahraga, bisa hidup sehat tanpa khawatir adanya polusi serta bisa menerapkan PHBS," ucap Wali Kota usai membuka secara Soft Launching Car Free Day Kawasan Mataram, Minggu (7/7/2020).
Saelany berharap dengan digelarnya kembali kegiatan CFD ini, tidak hanya memberikan warga Kota Pekalongan berolahraga namun juga sebagai ajang untuk warga berkegiatan sosial lainnya. Disamping kegiatan CFD yang sudah dimulai hari ini, lanjut Saelany, Pemerintah Kota Pekalongan juga sudah mengizinkan operasional kegiatan Wisata Pasar Kawasan Mataram secara perdana dalam era New Normal di tengah Pandemi Covid-19.
"Dalam kesempatan ini juga, secara perdana kami mengaktifkan kembali Pasar Wisata Mataram yang betul-betul ditertibkan, karena kami ingin perekonomian Kota Pekalongan tidak terhenti. Kami menginginkan adanya suatu ikon pasar wisata di Kota Pekalongan melalui penataan yg menarik dan disiplin protokol kesehatan bisa dipenuhi. Kompleks taman tidak boleh untuk jualan, kemudian di kawasan ini ada hiburan untuk warga bersantai," terangnya.
Wakil Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE menambahkan, dibukanya kembali Pasar Wisata Mataram ini dikhususkan bagi pedagang yang merupakan warga asli Kota Pekalongan. Pihaknya menekankan, meski sudah diberlakukan New Normal, namun masyarakat Kota Pekalongan tetap harus konsisten menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan demi kebaikan bersama.
"Pemkot Pekalongan beberapa waktu lalu memang meniadakan Pasar Wisata Mataram karena situasi dan kondisi Covid-19. Hari ini dengan diberlakukannya New Normal walaupun pandemi Covid-19 masih ada, kami berharap kesadaran semua masyarakat Kota Pekalongan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara konsisten seperti wajib menggunakan masker, jaga jarak aman, rutin cuci tangan dengan menggunakan sabun. Kami lihat hari ini di Pasar Mataram sudah tertib namun ke depan tetap kami evaluasi, karena masih ada beberapa pengunjung maupun pedagang yang belum memakai masker. Mari kita sama-sama menjaga ketertiban Kota Pekalongan ini di era New Normal agar semua tetap kondusif, roda perekonomian tetap berjalan, masyarakatnya patuh protokol kesehatan," imbuh Aaf, sapaan akrabnya.
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Wisata Mataram (PPWM), Arif Fiyanto mengucapkan terima kasih dan mengaku senang atas dibukanya kembali Pasar Wisata Mataram. Menurut Arif, jumlah pedagang di Kawasan Mataram yang merupakan warga Kota Pekalongan sebanyak 205 orang, namun karena adanya pembatasan kuota, maka sementara ini hanya bisa mendapatkan porsi 138 orang yang berjualan di kawasan Mataram pada Minggu pagi ini.
"Alhamdulillah kami diizinkan untuk mulai berjualan kembali di kawasan ini. Ada beberapa ketentuan yang menjadi kesepakatan bersama yaitu protokol kesehatan karena situasi masih pandemi, dan menghindari kerumunan massa, kami membuka penataan baru, kemaksimalan pedagang ada yang belum berjualan meskipun domisili Kota Pekalongan karena kuota yang terbatas, syarat dengan jalan harus terbuka 4 meter, jaga jarak minimal 1,5 meter, luas daerah 5700 meter, total pedagang asli Kota Pekalongan sejumlah 205 pedagang, namun kami hanya mendapatkan 138 kuota pedagang. Ini akan menjadi evaluasi bersama untuk ke depannya semoga bisa diakomodir lebih baik lagi penataannya," beber Arif.(dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: