Pasca Vakum Karena Pandemi, KONI Tinjau Latihan Cabor
KOTA - KONI Kota Pekalongan melakukan tinjauan ke lokasi latihan seluruh cabang olahraga di Kota Pekalongan. Tinjauan dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan latihan dan pembinaan olahraga tak berhenti pasca vakum karena pandemi Covid-19. Tinjauan dilakukan setiap hari ke masing-masing lokasi latihan oleh tim dari pengurus KONI Kota Pekalongan. Ada empat tim yang dijadwalkan mengunjungi dua lokasi latihan cabor setiap harinya.
"KONI setiap hari melakukan monitoring tujuannya adalah untuk melihat bagaimana kegiatan cabor setelah sempat berhenti karena adanya pandemi Covid-19. Jangan sampai olahraga juga ikut lockdown sehingga program dari KONI bisa terus bersinergi dengan cabor, pengurus dan para atlet," ungkap Ketua KONI Kota Pekalongan, Mochammad C Maretan saat meninjau latihan cabor voli, Kamis (3/9/2020).
Menurut Maretan, sampai saat ini Covid-19 juga belum berakhir. Namun olahraga dan pembinaan juga tidak boleh berhenti. Sebagai bentuk perhatian dan upaya untuk mendorong agar cabor maupun atlet tetap aktif maka KONI mengunjungi seluruh lokasi latihan. "Selain itu melalui tinjauan ini kami juga bisa melihat langsung seperti apa kondisi di lapangan yang sebenarnya," tambahnya.
Kepada para atlet, Maretan juga berpesan agar tetap semangat berlatih di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Namun dia juga berpesan agar mereka tetap menjaga kondisi tubuh dan menerapkan protokol kesehatan secara tertib. "Para atlet harus tetap fokus, disiplin, mengikuti arahan pelatih dan memiliki dedikasi kepada para pembimbingnya ini. Saya harapkan dari voli ini ada yang berprestasi, tidak harus medali. Tapi atlet Kota Pekalongan bisa terjun sampai ke tingkat provinsi atau nasional," harap Maretan.
Dia mengakui bahwa sarpras olahraga di Kota Pekalongan masih belum layak dan mencukupi. KONI dikatakan Maretan akan terus mengupayakan agar cabor bisa mendapatkan sarpras yang sesuai. Namun di tengah keterbatasan itu, dia berharap agar semangat atlet tidak menurun tapi justru dapat membuktikan tetap mampu berprestasi di tengah keterbatasan.
Sementara itu, Ketua Harian Pengkot Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Suwartana mengatakan bahwa untuk cabor voli memang sempat vakum beberapa saat setelah agenda Porwil Dulongmas ditunda. Namun kemudian dirinya kembali mengumpulkan pengurus, pelatih dan atlet untuk kembali menggelar latihan bersama.
"PBVSI saat ini menangani dari usia dini sampai remaja. Karena di Kota Pekalongan tidak ada klub yang menangani usia dini. Sehingga mau tidak mau kita harus sejak awal melakukan pembinaan sendiri melalui PBVSI," tuturnya.
Suwartana menyatakan bahwa sarpras voli masih sangat terbatas. Banyak kekurangan mulai dari lokasi latihan dan perlengkapan seperti net dan bola yang belum dimiliki. Namun semangat para atlet dan pelatih membuat PBVSI masih tetap eksis menggelar latihan. "Semangat teman-teman ini sangat kuat, baik atlet maupun dari pengurus dan pelatih," katanya.
Dia juga berpesan agar para atlet tidak memikirkan apa yang bisa mereka dapatkan dari pemerintah. Atlet harus fokus untuk berprestasi. Dengan begitu secara otomatis akan membuat pemerintah terkesan sehingga memberi perhatian.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: