TPI Andalkan Penjualan Ikan Via Darat

TPI Andalkan Penjualan Ikan Via Darat

*Memasuki Angin Baratan
*Truk Pembawa Ikan dari Juana

LELANG - Kondisi lelang ikan di TPI saat banyak kapal yang melakukan bongkar di Pelabuhan Kota Pekalongan.

KOTA - Memasuki musim angin baratan yang biasanya ditandai dengan musim hujan dan ombak besar, kondisi lelang ikan di TPI Kota Pekalongan akan meredup karena kapal enggan melaut. Namun kini TPI memiliki alternatif lain yang membantu kegiatan lelang tetap berjalan yakni penjualan ikan yang dikirim oleh truk-truk dari luar kota, khususnya dari Juwana, Kabupaten Pati.

Kepala TPI Kota Pekalongan, Mochtar Sanusi mengatakan, saat musim angin baratan biasanya kapal enggan melaut. Untuk itu pihaknya mendatangkan ikan dari daerah lain yang dikirim dengan truk yang dilengkapi freezer. "Pengaruhnya truk pembawa ikan ini cukup banyak. Kalau kita lihat pemasukan di tiga sampai empat bulan pertama di awal tahun itu didominasi penjulan dari truk," tuturnya.

Dijelaskan Mochtar, truk tersebut berasal dari Juwana yang sebagian besar dibawa oleh para bakul. Mereka bongkar di sana tapi melakukan lelang di Kota Pekalongan. "Di sini ada berbagai kelebihan seperti pembayarannya yang bisa dilakukan cash secara langsung, sehingga selesai dalam sehari. Kemudian juga harga di sini lebih baik," tambahnya.

Mengenai target PAD tahun ini, Mochtar menyatakan bahwa hingga saat ini realisasi sudah mencapai Rp5,28 miliar dari target Rp6 miliar. Dia mengaku, berat untuk mencapai target sampai akhir tahun nanti. Menurut perhitungannya, hingga akhir tahun PAD TPI hanya dapat menyentuh angka Rp5,36 miliar.

"Kekurangan masih sekitar Rp700 juta, masih agak jauh. Tapi kenaikan target tahun ini juga cukup banyak yaitu mencapai Rp500 juta. Namun dengan pendapatan itu setidaknya kami ada peningkatan sebesar Rp600 juta dari tahun lalu," katanya.

Padahal dikatakannya, dari sisi produksi terjadi peningkatan mencapai 30% namun dari sisi harga justru mengalami penurunan. Tahun lalu TAPI melelang ikan sebanyak 10.880 ton dan tahun ini mencapai 15.000 ton yang artinya meningkat 30%. "Tapi harga ikan turun jadi peningkatan pendapatan hanya 10%, atau tidak mengikuti kenaikan produksi ikan," jelasnya.

Mengenai faktor, Mochtar mengaku tak tahu persis. Namun kemungkinan besar daya beli pasar masih lesu karena stok ikan yang berlimpah sehingga harga justru turun. Sehingga untuk tahun depan, pihaknya sudah memiliki beberapa rencana seperti mengaktifkan kembali TPI bagian selatan untuk melayani kapal-kapal kecil.

"Kemudian kami juga akan aktifkan kembali lelang dengan sampel karena kita sudah sediakan fasilitasnya. Mudah-mudahan dengan beberapa langkah itu bisa meningkatkan volume ikan," harapnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: