Tradisi Syawalan Gunungan Megono Dipadati Pengunjung

Tradisi Syawalan Gunungan Megono Dipadati Pengunjung

Pemkab Pekalongan Akan Lakukan Pembenahan Obyek Wisata Linggo Asri

Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Senin (9/5/2022) kembali menggelar Tradisi Syawalan yang sempat dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19. Adapun Tradisi Syawalan dengan arak arakan, rebutan Gunungan Megono dan hasil bumi dilaksanakan di Wisata Linggo Asri sebagai bentuk rasa syukur pandemi membaik dan atas hasil bumi yang melimpah.

Tradisi Gunungan Megono dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Syawalan atau tujuh hari setelah Idul Fitri. Dalam acara selain dimeriahkan dengan tradisi gunungan megono, penyajian hasil bumi dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan, serta penampilan acara kesenian lokal. Adapun bentuknya cukup beranekaragam sesuai potensi hasil bumi masing-masing kecamatan.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq didampingi Suami Ashraff, Wakil Bupati Pekalongan bersama jajaran Forkopimda usai menyaksikan arak arakan juga turut berjalan kaki menuju lokasi. Sebelum Gunungan Megono dan Hasil Bumi sebagai ajang rebutan warga, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq secara simbolis memotong tumpeng untuk selanjutnya potongan tumpeng diberikan kepada Ketua DPRD, Hj. Hindun.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan setelah dua tahun pandemi Tradisi Syawalan Gunungan Megono dan Hasil Bumi bisa kembali digelar. Syawalan berani dilaksanakan karena masyarakat Kabupaten Pekalongan sudah banyak divaksin dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

"Alhamdulillah Kabupaten Pekalongan setelah dua tahun tidak pernah mengadakan Syawalan kali ini kita berani laksanakan. Karena memang dari bapak presiden juga sudah memperbolehkan mudik dan setelah itu juga kami cek situasi Covid di Kabupaten Pekalongan ini aman dan kondusif sehingga kami bisa melaksanakan Syawalan di tahun ini," katanya.

Menurut Bupati, bahwa Tradisi Syawalan Gunungan Megono dan Hasil Bumi tersebut sebagai tanda syukur Pemerintah bersama warga Kabupaten Pekalongan atas hasil bumi melimpah. Meskipun diakui persiapan Syawalan ini hanya dua hari.

"Untuk tahun depan insyaAllah akan lebih baik lagi karena dua tahun kosong dan masih mengintip melihat keadaan kemarin aman baru berani kita lakukan pastinya kali ini banyak kekurangan, " terangnya.

Dengan melihat kondisi kekurangan tersebut, Bupati Fadia kedepan akan melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas di Obyek Wisata Linggo Asri. Sebab selama ini Wisata di Kabupaten Pekalongan masih kurang untuk menarik pengunjung dari luar.

"Alamnya luar biasa, keindahanya luar biasa akantetapi mempromosikannya belum luar biasa. Untuk itu tahun depan kita benahi dan tambah fasilitas penunjang," imbuh Fadia.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Hj. Hindun mengapresiasi kegiatan Tradisi Syawalan 1443 H.

"Hari ini (Senin,09/05/2022) semua melaksanakan tradisi kita, budaya kita, yaitu Syawalan Megono Gunungan di Linggo Asri. Alhamdulillah hari ini kita semua bisa hadir dalam keadaan sehat walafiat, mudah mudahan kehadiran membawa berkah untuk kita semua di Kabupaten Pekalongan," harapnya.

Menurutnya, melalui Syawalan dapat saling mempererat talisilaturahmi antara Pemerintah, Forkopimda, OPD masyarakat Kabupaten Pekalongan. Untuk itu dalam syawalan ini mari bersama meningkatkan yang baik agar diteruskan dan yang tidak baik ditinggalkan.

"Saya melihat sendiri, hari ini saya mengapresiasi Bupati Kabupaten Pekalongan. Ibu Bupati hari ini sukses luar biasa. Linggo Asri mudah mudahan nanti dibangun oleh Bupati Pekalongan yang baik, masyarakat kita nanti ekonominya tambah tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ekonominya bertambah, angka kemiskinan menjadi turun dan ini yang menjadi barokah kita semua, " katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: