Menuju Pengelolaan Sepakbola yang Profesional
KONDISI persepakbolaan di Indonesia dinilai masih jauh dari memuaskan. Selain kualitas dan prestasi yang belum memadai, dunia sepakbola tanah air juga masih diwarnai silang sengkarut soal politik, kualitas manajemen di federasi hingga klub, hingga persoalan mental dan sportivitas pemain dan suporter yang masih jadi masalah serius.
"Ya ini semua jadi PR kita semua. Tidak hanya pemerintah, PSSI, ataupun klub, tetapi juga masyarakat pecinta sepakbola. Kita bersyukur, bahwa di tengah kompleksnya permasalahan persepakbolaan kita, animo masyarakat kita pada sepakbola masih sangat tinggi. Ini yang kadang jadi motivasi lebih," ungkap Ketua Umum Persibat, Danang Aji Saputra, kemarin.
Dia menyebut, untuk mewujudkan persepakbolaan yang profesional, Indonesia mau tak mau harus menjadikan liga-liga top Eropa sebagai rujukan. Salah satu kuncinya, yakni memprivatisasi kepemilikan klub, di mana keterlibatan pemerintah hanya sebagai regulator saja.
"Tetapi untuk kasus di negara kita tentu tidak sesimpel itu, karena kultur ekonomi nasional kita kan tidak liberal seperti Eropa. Maka jalan tengahnya adalah keterlibatan dunia usaha perlu dimaksimalkan untuk memback-up pembiayaan klub, pengelolaannya ke depan perlu ditangani para profesional atau mereka yang memang punya passion dengan sepakbola. Di sisi lain, sementara proses menuju ke sana dijalankan, pemerintah kan tetap bisa memberikan dukungan, misal dalam infrastruktur dan sarpras pendukung, sebelum klub benar-benar bisa mandiri dan profesional. Dalam beberapa hal, kondisi liga di Italia kan masih seperti itu," jelas Danang, yang juga Ketua Komisi A DPRD Batang itu. (sef)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: