Akibat Corona, Permintaan Cairan Antiseptic Melonjak Drastis

Akibat Corona, Permintaan Cairan Antiseptic Melonjak Drastis

Ilustrasi cuci tangan dengan anti septik.

KOTA - Adanya wabah Virus Corona (Covid-19) menyebabkan permintaan masker dan disinfektan atau antiseptic maupun 'hand sanitizer' melonjak drastis. Bahkan, supplier atau perusahaan penyuplai cairan antiseptic kehabisan stok karena banyaknya permintaan dari apotek-apotek maupun rumah sakit.

Hal ini sebagaimana disampaikan Inung, salah satu 'Medical Representative' wilayah eks Karesidenan Pekalongan dari salah satu perusahaan penyedia alat-alat kesehatan habis pakai di Semarang.

Dia mengungkapkan, lonjakan permintaan antiseptic khususnya hand sanitizer terjadi sejak sepekan kemarin. "Kemarin bahkan ada salah satu apotek berjejaring yang memborong sampai ratusan botol. Sampai saat ini permintaan terus masuk, tetapi stok di gudang kami sementara ini masih kosong," ungkapnya, saat dihubungi Radar Pekalongan, Selasa (3/3/2020) siang.

Menurutnya, tingginya permintaan antiseptic beberapa hari terakhir ini sangat jauh berbeda dengan kondisi akhir tahun 2019 sampai awal tahun 2020 kemarin. Saat itu, permintaan tidak sebanyak dalam sepekan terakhir. "Bisa dibilang, ada lonjakan permintaan hand sanitizer hingga berkali-kali lipat," katanya.

"Namun memang, saat ini stok di kami memang masih kosong. Bahkan ada teman di Depok yang memesan 25 botol juga belum bisa kami penuhi karena sudah kehabisan stok. Belum tahu kapan ada stok lagi," imbuhnya.

Dia menjelaskan bahwa hand sanitizer yang dijual perusahannya ada dua jenis, yakni produk lokal dan produk impor dari Jerman. Rata-rata, apotek maupun rumah sakit yang sudah menjadi mitranya memesan yang produk lokal karena harganya jauh lebih murah dibanding produk impor.

Misalnya saja, antiseptic hand sanitizer kemasan 500 mililiter (ml) dengan kandungan 'etil alkohohol' 96% persen, harga jualnya ke apotek berkisar Rp100 ribu. Itu sudah termasuk PPn. Sedangkan produk impor dari Jerman harganya di atas Rp200 ribu. "Kalau yang produk lokal memang sementara ini masih kosong, adanya yang produk impor dari Jerman," tuturnya.

Ditambahkan Inung, meski ada lonjakan permintaan, namun harga yang ditawarkan ke kliennya masih tetap, belum ada kenaikan. "Sudah ada patokan harga resminya dari kami untuk ke apotek-apotek. Kalau harga di konsumennya berapa, dan apakah ada kenaikan atau tidak, kami tidak tahu," pungkasnya.

Dengan adanya wabah Virus Corona di dunia, bahkan sudah ada dua WNI di Indonesia yang positif kena Virus Corona, menyebabkan banyak pihak meningkatkan kewaspadaan.

Kementerian Kesehatan sendiri telah mensosialisasikan cara-cara pencegahan agar tidak tertular Virus Corona (Covid-19). Yang terpenting adalah meningkatkan perilaku hidup sehat, meningkatkan kebersihan diri, menjaga imunitas tubuh, serta saling bergotong royong untuk menghadapi Covid-19.

Disebutkan, salah satu upaya menjaga kebersihan diri adalah senantiasa mencuci tangan mengggunakan air dan sabun maupun menggunakan cairan antiseptic (hand sanitizer). (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: