Trouble, UNBK di Beberapa Sekolah Akan Diulang

Trouble, UNBK di Beberapa Sekolah Akan Diulang

*Terjadi pada Hari Pertama dan Kedua

KENDAL - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP di Kabupaten Kendal pada hari pertama dan kedua ternyata diwarnai adanya masalah teknis. Kendala itu terjadi di beberapa sekolah, sehingga Disdikbud terpaksa harus menjadwalkan ujian susulan.

Sekretaris Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Sutadi

Sekretaris Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Sutadi mengungkapkan, permasalahan teknis itu diketahui saat proses pemantauan oleh dinas. Namun dia memastikan masalah itu tidak dialami semua sekolah.

"Sekolah yang sempat mengalami masalah teknis itu, seperti SMPN 2 Kendal, SMPN 1 Limbangan serta SMP Pondok Modern Selamat Kendal," katanya, Rabu (24/4).

Dia mencontohkan yang terjadi di SMPN 1 Limbangan pada hari pertama UNBK, Senin (22/4). Masalah teknis terjadi pada sesi pertama, menyusul padamnya aliran listrik.

"Awalnya terjadi listrik PLN padam. Tapi jenset yang disipakan pihak sekolah tidak dapat difungsikan secara maksimal. Sementara di SMPN 2 Kendal berupa gangguan server, hanya saja langsung bisa diatasi," terang Sutadi.

Masih di hari pertama, permasalahan juga terjadi di SMP Pondok Modern Selamat Kendal, juga pada sesi pertama sehingga juga tidak bisa dilaksanakan lantaran terjadi gangguan internet. Untuk hari kedua UNBK, Selasa (23/4), gangguan jaringan internet juga terjadi lagi di SMP Pondok Modern Selamat Kendal, namun pada sesi kedua. Akibatnya, ujian tidak bisa dilaksanakan.

"Sekolah yang mengalami trouble akan mengadakan ujian susulan sesuai jadwal yang telah ditentukan, yakni 29 April 2019," imbuhnya.

Di Kabupaten Kendal sendiri belum semua SMP mengikuti UNBK tahun ini. Dari total 150 sekolah negeri dan swasta, baru 130 di antaranya yang mengadakan UNBK, sementara 30 sisanya masih melaksanakan ujian berbasis kertas dan pensil (UNPK).

"Jadi, 86 persen sudah UNBK, sehingga harapannya di tahun depan bisa 100 persen melaksanakan UNBK," harapnya.

Khusus SMP negeri, lanjut Sutadi, sudah 20 dari 35 sekolah yang mengadakan UNBK secara mandiri. Adapun 15 lainnya masih menginduk ke sekolah lain karena belum memiliki fasilitas komputer sejumlah yang dibutuhkan.

"Harapannya, ada bantuan fasilitas komputer dari pemerintah atau orang tua murid, supaya bisa melaksanakan UNBK secara mandiri," pungkasnya.

Menanggapi masalah yang terjadi pada UNBK SMP, anggota Komisi D DPRD Kendal, Sulistyo Aribowo mengatakan, sebenarnya untuk pengadaan komputer bisa dianggarkan di APBD, namun untuk sementara ditunda.

"Sementara pengadaan fasilitas komputer di sekolah ditunda, karena ada permasalahan yang belum selesai. Kalau sudah dianggarkan, tapi tidak ada rekanan yang berani malah nanti menjadi silpa. Tetap kami pikirkan agar bisa dianggarkan, sehingga nantinya semua sekolah bisa laksanakan UNBK," katanya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: