PDAM Tirta Kajen Baru Layani 16,5 Ribu SR, Idealnya 116 Ribu SR
KAJEN - PDAM Tirta Kajen, Kabupaten Pekalongan memiliki potensi yang bagus karena mempunyai sumber air baku, baik itu sumber mata air ataupun sungai. Dengan potensi itu, idealnya mampu melayani 116 ribu sambungan rumah (SR) atau setara dengan 80% populasi masyarakat di Kabupaten Pekalongan.
"Hari ini saja baru 16,5 ribu SR yang terlayani atau sekitar 11%, sisanya yang 89% itu akan kita upayakan secara bertahap dengan berbagai pola. Ada pola dari kita sendiri, pola kerja sama dengan pihak ketiga dan bantuan dari pusat maupun provinsi," ujar Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dalam kegiatan Capacity Building Kinerja SDM Perusahaan Perumda Air Minum Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan di Meeting Room Hotel Santika Pekalongan, Selasa (28/1).
Disampaikan, pemkab sudah membuat timeline pada tahun 2020 untuk menambah 3500 SR, sehingga pada akhir tahun 2020 sudah ada sekitar 20 ribu SR yang sudah bisa dilayani.
"Ini yang paling penting, kalau ingin melayani 116 ribu SR tersebut dibutuhkan investasi hampir Rp 1,2 triliun, tetapi sudah ada beberapa yang berminat. Insya Allah sudah kita pelajari terutama dari aspek regulasinya, aspek hukumnya supaya tidak bertentangan dengan aturan. Tetapi yang jelas, PDAM Tirta Kajen ini punya komitmen untuk melayani sebaik mungkin terhadap pelanggan. Selama ini ada kekurangan itu merupakan bagian dari hal yang akan kita sempurnakan dan akan kita kerjakan," tandasnya.
Dalam kegiatan itu, Bupati juga memberi tambahan kepada petugas pencatat meter PDAM Tirta, yakni mencatat komplain dari para pelanggan. Komplain dari pelanggan yang baik atau tidak baik itu dicatat semua kemudian diinventarisir serta diklasifikasi, selanjutnya ada treatment yang jelas dari Direktur PDAM Tirta Kajen untuk memuaskan pelanggan.
Selama ini petugas pencatat meter hanya mencatat konsumsi air saja, nantinya untuk mekanisme komplain juga akan dicatat melalui petugas pencatat meter dari PDAM Tirta Kajen. Dia mencatat dari rumah tangga kemudian melaporkan dengan sistem yang sudah dibikin sekaligus melaporkan komplain yang dialami oleh pelanggan.
"Selama ini mekanisme komplain konsumen dengan produsen terlalu panjang, intinya pelanggan ini adalah raja, kita harus mempersiapkan segala sesuatu untuk mempermudah pelayanan, memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kuncinya seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Kajen, Nur Wachid menyampaikan, sinergi yang akan dilakukan oleh PDAM Tirta Kajen sudah sesuai apa yang disampaikan oleh Bupati. "Kami sudah bergerak untuk mencari peluang-peluang sumber mata air. Ada beberapa yang sudah kita petakan dan sudah kita urus perijinannya ke Pusdataru supaya nanti bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk mengejar pelayanan yang disampaikan oleh Bupati," terang dia.
Kemudian ada instruksi penting dan akan dilaksanakan dimana harus meningkatkan kinerja dan peran dari petugas pencatat meter PDAM yang itu dirasa sangat bagus. Itu sudah menjadi komitmen di tahun ini untuk segera dilaksanakan.
"Solusi dari pemerintah untuk menyediakan air baku juga sudah kita lakukan dan dipetakan yang secara total dimanfaatkan dari empat lokasi ditambah dengan tiga lokasi baru nantinya akan mendapatkan 850 meter perdetik. Itu baru total sementara saja, butuh waktu untuk mencapai itu, tetapi akan dilakukan dan ditata dengan baik," tandasnya. (had)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: