Aksi Penipuan Modus Arisan, Uang Ratusan Juta Milik Peserta Dibawa Kabur

Aksi Penipuan Modus Arisan, Uang Ratusan Juta Milik Peserta Dibawa Kabur

ILUSTRASI

Puluhan warga dari beberapa daerah tertipu dengan penipuan berkedok arisan yang berpusat di daerah Wiradesa. Di kasus penipuan ini, pelaku yang saat ini kabur sukses memberdaya warga dengan kerugian bervariasi, mulai dari Rp 500 ribu hingga puluhan juta. Lantas bagaimana modusnya?

AKSI tipu-tipu dengan mengiming-iming-imingi korban dapat meraup keuntungan melebihi kewajaran sudah banyak terjadi di beberapa daerah. Mulai dari arisan kredit motor yang hanya dengan menyetor uang separuh harga, arisan umroh yang murah, dan lain sebagai. Biasanya, untuk memperdaya warga, pelaku terlebih dahulu memberi angin segar dengan membuktikan adanya peserta yang memperoleh apa yang dijanjikan. Namun setelah warga semakin percaya dan banyak yang berminat, pelaku kabur entah kemana.

Hal itu juga terjadi di Kabupaten Pekalongan. Penipuan yang berkedok arisan di Wiradesa ini berhasil memperdaya puluhan warga. Bukan hanya dari Kabupaten Pekalongan, korbannya juga berasal dari pemalang hingga Batang.

Informasi yang diperoleh Radar, aksi penipuan berkedok arisan ini sudah berjalan beberapa bulan. Untuk media iklan menarik korban, pelaku memilih media sosial Instragram untuk menyebarkan program arisan yang sangat menggiurkan.

Beberapa warga yang melihat penawaran yang menggiurkan tersebut akhirnya mencari tahu pemilik program di Instragram. Dalam pembicaraan, pelaku pun menjanjikan keuntungan yang luar biasa. Bayangkan, hanya dengan uang Rp 500 ribu, warga bisa memperoleh uang berkali-kali lipat. Luar biasa kan?

Bila tak teliti, pasti kita langsung tertarik. Begitupun dengan puluhan warga yang ikut arisan tersebut.

Untuk meyakinkan warga, pelaku yang mengaku tinggal di Wiradesa tersebut, memberi bukti dengan meloloskan beberapa warga peserta gelombang pertama memperoleh keuntungan yang luar biasa. Nah, dari kesaksian beberapa warga peserta gelombang pertama yang membuktikan mendapatkan keuntungan berlipat dari arisan tersebut, akhirnya membuat daya tarik warga lain. Akhirnya, para korban pun menyetorkan uang melalui tranfer. Semakin banyak uang setoran, maka keuntungan yang diperoleh lebih banyak pula. Tak heran, selama beberapa bulan ini para korban sudah sempat menyetorkan uang dari Rp 10 juta hingga 25 juta. Dari jumlah uang yang disetorkan tersebut, korban pun sempat memperoleh keuntungan pertama dari arisan tersebut. Namun selang beberapa putaran arisan dikocok mulai menunjukkan tanda-tanda. Kocakan arisan sudah tak sesuai jadwal dan selalu mundur. Selanjutnya, kocokan sudah tak dilakukan karena koordinator arisan kabur.

"Semula lancar namun itu hanya berjalan beberapa bulan, setelah itu orangnya hilang, " kata korban.

Atas kejadian itu, warga yang merasa tertipu akhirnya melaporkan ke Polres Pekalongan.

Kasat reskrim Polres Pekalongan AKP Poniman ketika dikonfirmasi, Kamis (11/06/2020), membenarkan. Menurutnya, memang ada pengaduan dari warga yang menjadi korban penipuan dengan modus arisan.
"Betul mas ada pengaduan dari warga yang menjadi korban penipuan. Untuk korban puluhan lebih bahkan korban ada yang dari Batang dan Pemalang," katanya. Adanya pengaduan tersebut kini anggota tengah melakukan penyelidikan, guna mengungkap kasus tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: