Tujuh Rumah di Watusalam Terancam Longsor

Tujuh Rumah di Watusalam Terancam Longsor

*Terletak di Bantaran Sungai Kupanng

Kades Watusalam, Heru Diyanto

BUARAN - Intensitas curah hujan yang tinggi di akhir Februari ini meningkatkan resiko terjadinya bencana di sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan. Tak terkecuali di Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, di mana tujuh rumah yang berada di bantaran Sungai Kupang kian terancam longsor.

Dijelaskan Kepala Desa Watusalam, Heru Diyanto, Kamis (27/2/2020), kondisi tujuh rumah yang rentan bencana itu sebetulnya telah berlangsung cukup lama. Hanya saja, akhir-akhir ini resikonya meningkat seiring tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Watusalam dan sekitarnya. Terlebih, debit air di Sungai Kupang yang menghubungkan dengan Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang itu otomatis naik, arusnya pun lebih deras, sehingga rumah-rumah tersebut rentan tergerus luapan air sungai.

"Resikonya tentu longsor. Maka harapan kami, dinas terkait bisa segera mengatasi kondisi tersebut, yakni dengan pembangunan bronjong penahan air sehingga dapat mengantisipasi terjadinya longsor," ujarnya.

Dijelaskan Heru, ketujuh rumah tersebut tersebar di sejumlah RT, di antaranya RT 4 ada 1 rumah, RT 7 ada 2 rumah, dan wilayah RT 13 ada 1 rumah yang rawan longsor.

Bagi kepala desa yang baru satu ini menjabat, Pemerintah Desa Watusalam telah berupaya mengupayakan solusinya dengan mengusulkan pembangunan bronjong penahan air ke dinas terkait. Sayangnya, sampai saat ini nasib usulan tersebut belum ada kejelasan.

"Informasi dari perangkat desa kami, pengajuan sudah dilakukan ke dinas terkait sejak tahun 2013 silam, termasuk dalam agenda musrenbang kecamatan kita paparkan kondisi rumah warga yang sangat mendesak untuk adanya bronjong penahan air," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid PSDA pada Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan, Edi Setiawan saat dihubungi Radar menegaskan akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan kroscek ke lokasi.

"Kami akan segera cek lokasi. Jika memang dibutuhkan penanganan serius, kita akan segera menindaklanjutinya," ungkapnya (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: