Dampak Covid-19, 136 Pengusaha Ajukan Restruktusisasi

Dampak Covid-19, 136 Pengusaha Ajukan Restruktusisasi

KUNKER - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan, Candra Saputra, memimpin Monitoring di PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan untuk mengetahui dampak Covid-29 bagi UMKM dan pengusaha di Kota Santri.

Monitoring Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan

Untuk mengetahui dampak pandemi virus Corono (Covid-19), Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan melakukan monitoring ke PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan, Kamis (9/4/2020). Dalam kunjungan tersebut diketahui sebanyak 136 pengusaha mengajukan restrukturisasi.

Sekadar untuk diketahui, rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan ditemui secara langsung oleh Direktur PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan Aji Setiawan bersama pejabat setempat. Rapat kunjungan kerja DPRD dipimpin oleh Wakil Ketua Komsisi, Candra Saputra.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan, Candra Saputra menyampaikan bahwa kedatanganya ke PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan untuk mengetahui secara langsung dampak pengusaha UMKM, atau pedagang yang mengajukan kredit. Sebab adanya covid-19 banyak usaha yang mengalami penurunan omset.

"Kunjungan kali ini untuk mengetahui secara pasti dampak virus covid-19 terhadap usaha UMKM atau pedagang yang mengajukan pinjaman ke PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan. Dari hasil kunjungan ternyata memang sudah ada 136 pengusaha yang mengajukan restrukturisasi, kemudian pelayan juga tetap berjalan seperti biasa," katanya.

Sementara Direktur PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan Aji Setiawan menyampaikan bahwa adanya pandemi covid-19, hampir semua pengusaha atau pedagang mengalami dampak yang signifikan. Mereka diantaranya konveksi, UMKM, rumah makan, perajin, pedagang tiban, pasar. Dan yang paling mengalami kesulitan yakni pedagang yang biasa berjualan di sekolah.

"Dari delapan ribuan lebih nasabah yang mayoritas sekitar 70 persen adalah UMKM dan pedagang, sekarang baru ada 139 yang telah mengajukan restrukturi kredit. Saya yakin ini juga bertambah dan UMKM ini harus tetap bertahan, tetap survive dan terus kita selamatkan dari dampak covid-19 ini. Secara kesehatan memang belum berdampak namun untuk ekonomi karena seperti Solo atau lainnya semi lockdown atau tutup ini cukup berpengaruh, " katanya.

"Terutama usaha batik dan konveksi dan kita tetap berusaha untuk menyelamatkan bagaiamana cara untuk bisa bangkit. Untuk itu meski pandemi covid-19 sampai saat ini PT BPR BKK juga tetap ada pencairan pinjaman bagi warga yang mengajukan untuk penambahan modal usaha, " katanya.

Sedangkan untuk yang tak terdampak seperti perikanan dan pertanian belum begitu terdampak. Sedangkan adanya sejumlah desa yang mengeluarkan edaran karangan penagihan, petugas PT BKK juga memberikan toleransi dengan cara merubah akad yang sebelumnya ditandatangani pada awal kredit. (Yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: