Dampak Covid-19, Pembangunan Fisik Terhambat

Dampak Covid-19, Pembangunan Fisik Terhambat

KEDUNGWUNI - Pandemi virus corona (Covid-19) berikut kebijakan penanggulangannya berdampak besar terhadap aktivitas pembangunan fisik di desa. Pasalnya, praktis semua anggaran pemerintah di berbagai tingkatan harus direalokasi, sehingga aktivitas pembangunan fisik di desa pun menjadi terhambat.

Kondisi tersebut juga dialami di Desa Rowocacing Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Dana Desa (DD) termin pertama dan kedua harus dialihkan penggunaannya untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD bagi warga terdampak Covid-19. Nilai bantuannya sebesar Rp 600 ribu/bulan/keluarga penerima selama tiga bulan.

Dikatakan Kades Rowocacing, Diyono kepada Radar di kantornya, Senin (22/6/2020), bahwa pagu DD kembali berpeluang terpangkas kembali seiring kebijakan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk menggulirkan BLT DD tambahan selama tiga bulan berikutnya.

"Jika masih ada program perpanjangan atau tambahan dana buat BLT DD Rp 300.000 sebanyak tiga kali pencairan berati ada program pembangunan yang terkendala alias minim dananya. Praktis, sejak awal pandemi Covid-19, dana desa banyak terkuras untuk kegiatan pencegahan, pembentukan gugus tugas, hingga program BLT DD ini," ungkapnya.

Karena itu, Diyono berharap warganya bisa memahami jika pembangunan infrastruktur desa di tahun ini mungkin sangat minim, karena anggarannya banyak terserap untuk penanggulangan dampak Covid-19.

Ia menyadari bahwa program BLT DD merupakan program pemerintah pusat, sehingga pemerintah desa harus melaksanakannya sesuai aturan. "Solusinya ya beberapa program harus dicancel kalau tidak ada anggaran lain. Artinya, beberapa pembangunan fisik harus kita tunda. Ya mudah-mudahan pandemi segera berakhir, sehingga aktivitas pembangunan desa juga bisa kembali bergulir," ungkapnya.(jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: