Dampak Covid-19, Sosial Ekonomi Masyarakat Kelimpungan
*Baznas Bagikan 1.500 Paket Sembako
KAJEN - Wabah Covid-19 berimbas pada sektor sosial ekonomi masyarakat. Banyak masyarakat yang secara ekonomi terpuruk.
Salah satunya adalah mereka yang selama ini berjualan di lingkungan sekolah. Akibat libur berkepanjangan, roda perekonomian mereka mati.
"Saya sudah tidak berjualan lama karena sekolah libur. Saya sudah tidak memiliki suami karena sudah meninggal. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, saya jualan di SDN 02 Nyamok," tutur Umi Fatonah (62), ditemui saat menerima bantuan paket sembako dari Baznas Kabupaten Pekalongan di halaman Dindikbud, Rabu (15/4/2020).
Ia mengaku sudah lama berjualan di sekolah dasar tersebut. Menurutnya, dalam sehari omzetnya rata-rata hanya Rp 100 ribu. Sehingga hasil bersih yang diperolehnya hanya sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. "Alhamdulillah dengan bantuan ini bisa membantu menutup kebutuhan sehari-hari. Semoga wabah ini cepat hilang, dan semuanya kembali normal," harap dia.
Ketua Baznas Kabupaten Pekalongan HM Dzukron, menyampaikan, di tengah situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19, Baznas menyalurkan bantuan 1.500 paket sembako senilai Rp 200 juta. Ratusan paket sembako ini di antaranya dialokasikan untuk 675 paket untuk pedagang di lingkungan sekolahan. "Sekolahan libur panjang, sehingga para pedagang tidak ada pemasukan," kata dia.
Alokasi lainnya, lanjut dia, sebanyak 825 paket dibagikan ke 400 tukang becak, 75 paket untuk tukang ojek dan kusir delman, 100 paket untuk sopir angkot, 48 paket untuk tunanetra, dan 30 paket untuk tunadaksa.
"Saat Musrenbang di Aula Setda, ada keluhan dari penyandang Tunadaksa jika mereka ini tidak berpenghasilan karena tidak bisa memijat siapa pun," kata dia.
Diharapkan, Baznas pada kesempatan yang lain bisa berbagi lagi. "Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk kita semua," imbuh dia.
Bupati Asip Kholbihi mengharapkan doa dari mereka semua agar wabah Covid-19 bisa hilang, sehingga semuanya bisa kembali normal.
"Kabupaten Pekalongan sudah di zona merah, banyak ODP. Semua harus hati-hati dan berikhtiar. Semua dibatasi, termasuk salat di masjid. Kab Pekalongan dinyatakan kabupaten yang tingkat perkembangan Covid cukup mengkhawatirkan," kata Bupati. (had)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: