Produktifnya Lansia di Sodong, Wihaji sampai Penasaran

Produktifnya Lansia di Sodong, Wihaji sampai Penasaran

JAJAL - Bupati Batang, Wihaji beserta istri saat menjajal membuat anyaman bambu bersama lansia di Desa Sodong.

BATANG - Bupati Batang, Wihaji, menyempatkan mengunjungi kegiatan Bina Lansia yang ada di Kampung KB Sodong, Rabu (9/10). Alangkah terkejutnya Wihaji saat melihat para lansia di Desa Sodong tersebut tengah berkumpul dan menunjukkan karya mereka. Tanpa malu-malu para lansia ini memamerkan miniatur wayang yang dibuat dari sisa anyaman bambu. Biasanya, anyaman bambu itu dijual sekitar Rp 3 ribu per biji.

Biasanya, para lansia menyempatkan waktu senggangnya untuk membuat mainan tradisional tersebut. Entah untuk dijual kepada anak-anak di sekitarnya atau untuk mainan cucu-cucu mereka sendiri. Tak hanya anyaman miniatur, sebagian mereka juga menjadi pengrajin anyaman yang menjual aneka produk anyaman bambu, seperti tampah, bakul, dan peralatan lainnya.

Melihat semangat para lansia tersebut dalam menganyam, Wihaji dan istrinya, Uni Kuslantasih, pun ikut penasaran. Tak hanya memborong karya para lansia tersebut, Wihaji dan Uni juga turut mengikuti kursus singkat membuat miniatur anyaman tersebut dari salah satu pengrajin, Kasba'i (80).

Meski terlihat mudah, ternyata membuat miniatur wayang dari anyaman bambu cukup rumit. Terlebih, karena sudah terbiasa, Kasba'i mempraktekkannya dengam cepat, sehingga Wihaji dan Uni harus menyesuaikan dengan kecepatan Kasba'i. Meski sempat tertinggal, Wihaji dengan luwes mampu mempercepat karyanya mengikuti ritme Kasba'i. Kurang dari tiga puluh menit, satu miniatur wayang pun berhasil diselesaikan bapak tiga anak itu.

Setelah menyelesaikan wayangnya, ia semakin mengapresiasi semangat para lansia yang masih rajin menganyam. "Susah juga ya buat dapat uang Rp 3 ribu dengan buat ini. Tapi saya yakin ini ke depan bisa lebih berkah rezeki mereka. Meski sudah berumur, mereka tetap produktif. Mungkin karena inilah angka harapan hidup di sini tinggi, tadi ada beberapa yang sudah sepuh lebih dari 80 tahun tapi masih sehat," terang Wihaji.

Karya miniatur wayang itu disebut WIhaji memiliki potensi pasar yang menjanjikan jika bisa digarap dengan serius. Ke depan pihaknya akan berusaha mensupport agar karyanya bisa lebih inovatif.

Salah satu lansia, Kasba'i mengaku senang karena di usia senjanya masih bisa produktif. Biasanya, karya wayangnya diberli oleh anak-anak sekitar rumahnya untuk dijadikan mainan. Sedangkan untuk hasil anyaman lainnya ia jual ke pasar-pasar terdekat.

"Untuk tampah dan bakul dijual ke pasar-pasar. Harganya macam-macam ada yang 20 sampai 30 ribu. Kalau sedang luang biasanya sehari bisa membuat satu tampah, nah sisa sampah bambunya saya buat anyaman wayang untuk dijadikan mainan. Biasanya saya jual Rp 3 ribu per biji," terangnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: