Pekalongan Hybrid Expo UMKM, Upaya Pemerintah Mendorong Pemulihan Ekonomi
KOTA - Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid, membuka kegiatan Pekalongan Hybrid Expo UMKM Tahun 2021 di Gedung HA Djunaid, Rabu (24/11/2021). Pameran dengan konsep offline dan virtual tersebut, akan digelar selama dua hari hingga Kamis (25/11/2021). Kegiatan pameran tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Pekalongan dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca meredanya kasus Covid-19. Karena masih banyak pembatasan, maka pameran kali ini dilaksanakan dengan metode hybrid.
"Kita masih dalam masa pandemi, semuanya masih serba terbatas. Tapi alhamdulillah dari Dekranasda dan Dindagkop UKM bisa mengadakan expo ini dengan konsep offline dan virtual. Ini upaya kita semua untuk memaksimalkan apa yang ada agar bisa kembali membangkitkan semangat teman-teman pelaku UMKM," tuturnya.
Dikatakan Wali Kota, Pemkot Pekalongan memang tengah berkonstrasi untuk mempercepat vaksinasi dan memulihkann ekonomi. Sehingga diperlukan event-event yang bisa membantu para pelaku usaha dan UMKM agar kembali bersemangat untuk bangkit. "Ini salah satunya, kami mencoba menggelar event ini dengan konsep yang disesuaikan agar pelaku usaha dan UMKM bisa terbantu," tambah Aaf, sapaan Wali Kota.
Dalam expo tersebut, juga hadir sejumlah perwakilan UMKM dari kota lain melalui Dekranasda masing-masing. Di antaranya dari Tasikmalaya, Cilacap, Sukoharjo, Banjarbaru hingga Kota Semarang. Hal itu sekaligus menjadi bukti bahwa konsentrasi semua pemerintah daerah juga sama, yaitu memulihkan ekonomi.
"Sehingga kita bisa sama-sama saling membantu untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui event-event seperti ini. Karena semua tahu, selama pandemi ini semua lesu. Semoga dengan acara seperti ini ada semangat kembali dan bisa membantu memasarkan produk UMKM dan pelaku usaha lainnya," harap Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Dindagkop dan UKM Kota Pekalongan, Budiyanto menambahkan, expo dan pameran kali ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya dari Pemkot untuk kembali membangkitkan ekonomi di tengah pandemi. "Kegiatan ini sebagai bentuk dorongan dan upaya Pemkot untuk memfasilitasi UMKM agar dapat memasarkan produknya di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sehingga diharapkan kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu pengungkit ekonomi di Kota Pekalongan," tuturnya
Dalam penyelenggaraan expo dan pameran UMKM kali ini pihaknya memilih sistem hybrid yakni menggabungkan offline dan virtual. Pihaknya mengundang sekitar 30 UMKM dari Kota Pekalongan dan luar Kota Pekalongan dalam pameran di Gedung HA Djunaid. 25 stan akan diisi oleh UMKM dari Kota Pekalongan dan sisanya dari luar kota dan kementrian.
Pameran offline, dikatakan Budiyanto tidak dibuka untuk umum. Pihaknya hanya menghadirkan tamu VIP seperti Forkompimda, perwakilan OPD dan juga perwakilan dari kabupaten/kota lain serta perwakilan dari kementrian. Diharapkan para tamu VIP ini yang akan berbelanja secara langsung produk UMKM yang dipamerkan.
Sementara untuk expo dan pameran virtual, diikuti oleh 70 UMKM. Mereka yang menjadi peserta, sudah diminta untuk menyiapkan video produk, profil usaha dan juga katalog secara lengkap. "Baik virtual maupun offline, semua bisa disaksikan lewat Youtube channel Pemkot Pekalongan. Dari sana, semua profil usaha akan ditayangkan satu per satu dan bagi masyarakat yang berminat berbelanja bisa berbelanja secara online di www.pekalonganvirtualexpo.com," tambahnya.
Salah satu peserta expo dari Kabupaten Cilacap, Danar, mengaku sengaja mengikuti event tersebut dalam rangka kembali memperluas pemasaran produknya setelah sempat lesu akibat pandemi. "Kami memang mencoba semua peluang yang ada, termasuk kegiatan ini. Kami bekerjasama dengan Dekranasda untuk bisa ikut event ini sehingga bisa memperluas pemasaran," tuturnya yang menjual souvenir berupa akik dan souvenir khas Cilacap lainnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: