Program Mbahyi, Simbah Didorong Sayangi Bayi
*Cegah Stunting dan Gizi Buruk
KARANGDADAP - Desa-desa di Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan terus menelurkan inovasinya di bidang kesehatan. Di Desa Logandeng, Puskesmas Karangdadap membuat inovasi Kampung IVA dengan salah satu programnya yakni Baliva atau Bapak Peduli IVA. Program ini pun berhasil masuk nominasi 20 besar inovasi pelayanan publik tingkat Jawa Tengah.
Camat Karangdadap Abdul Qoyum mengatakan, selain kampung IVA, inovasi lainnya yakni Mbahyi atau simbah sayang bayi yang diterapkan di Desa Pangkah. "Baliva kita dorong bapak-bapak agar sadar penyakit kanker rahim, sedangkan Mbahyi kita dorong agar simbah atau nenek mempunyai kepedulian terhadap kesehatan bayi atau cucunya terutama dalam pemberian ASI eksklusif," katanya, usai pengukuhan Gema Setia dan Generasi Pemuda Sadar Sehat atau Gen Pesat Kecamatan Karangdadap, baru-baru ini.
Menurutnya, kedua program dalam bidang kesehatan tersebut tidak hanya diterapkan di dua desa saja, akan tetapi akan diterapkan di seluruh desa di Kecamatan Karangdadap. "Kita sudah mengintruksikan kepada seluruh kepala desa mengalokasikan dana desa untuk kedua program tersebut," jelasnya.
Dalam kegiatan pengukuhan Gema Setia dan Gen Pesat tersebut juga diadakan pemeriksaan ibu hamil risiko tinggi, pemeriksaan anak kurang gizi, dan pemeriksaan IVA. "Ada 110 ibu hamil resti yang diperiksa, sedang IVA ada 40 orang, dan gizi buruk atau stunting ada 20 bayi," tuturnya.
Pengukuhan tersebut, kata Qoyum, sebagai salah satu bentuk dorongan dan dukungan bagi program yang digagas oleh PKK Kabupaten Pekalongan. "PKK bekerja sama dengan Dinas Kesehatan fokus dalam pengurangan kematian ibu hamil, pengurangan balita yang meninggal, pengurangan stunting dan kegiatan kesehatan lainnya," imbuhnya. (ap5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: