Projek Sekolah Penggerak, Gelar Bazar Kewirausahaan

Projek Sekolah Penggerak, Gelar Bazar Kewirausahaan

*SMAN 2 Pekalongan

KOTA - SMAN 2 Pekalongan menggelar bazar kewirausahaan yang diperuntukkan bagi siswa. Kegiatan tersebut menjadi salah satu projek yang digawangi oleh sekolah dalam menjalankan perannya sebagai salah satu sekolah penggerak yang ada di Kota Pekalongan.

Disampaikan Plt Kepala SMAN 2 Pekalongan Abdul Rozak bahwa kegiatan bazar kewirausahaan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pembelajaran paradigma baru, yakni sekolah penggerak. Dimana sekolah penggerak ini mengusung dua kegiatan utama yaitu kegiatan intra kulikuler (pada step mata pelajaran) dan yang ke dua adalah projek.

Pada tahap projek, SMAN 2 Pekalongan memiliki 3 agenda utama yang akan dilakukan dalam waktu satu tahun kedepan. Projek 1 tentang kearifan lokal, projek ini sudah dilaksanakan oleh siswa dalam bentuk mengenal batik-batik di Kota Pekalongan dan membuatnya dalam sebuah pot, untuk projek 2 adalah bazar kewirausahaan yang dilaksanakan pada hari ini, serta projek yang ke tiga adalah bhineka tunggal Ika (festival budaya).

"Saat ini kita asednag melakukan prjek ke dua, jadi projek ke dua ini adalah aktualisasi gabungan dari beberapa mapel dalam melakukan penilaian yang diwujudkan dalam projek pembelajaran yang mengarah pada produk. Tapi bukan produknya yang menajdi penilain utama melainkan proses dalam menghasilkan produknya," ungkap Rozak, sapaan akrabnya.

Ditambahkan, berbagai program sekolah penggerak menjadi suntikan semangat tersendiri bagi SMAN 2 Pekalongan. Pasalnya guru dan siswa sama-sama antusias dalam melaksanakan setiap program. SMAN 2 Pekalongan sendiri memiliki tim yang terdiri dari 6 guru mapel yang berkolaborasi dan bertugas untuk mengelola program sekolah penggerak. tim guru bertugas menentukan kegiatan, melakukan sosialisasi kegiatan projek kepada siswa sekaligus membimbing siswa serta menentukan jadwal.

"Tadi udah mendengarkan sendiri ya, bagaimana kesan-kesan dari siswa terkait program-program sekolah penggerak ini. Mereka sangat menyukai dan sangat antusias karena melakukan sesuatu yang berbeda dan seru," imbuhnya.

Selain itu, ada berbagai macam manfaat yang diperoleh sekolah dalam melakukan program sekolah penggerak, diantaranya digitalisasi sekolah, buku teks pembelajaran yang di droping oleh Pemerintah serta adanya bos kinerja.

"Ada juga manfaat implisit yang tidak bisa di nafikan manfaatnya atas adanya program sekolah penggerak ini, yaitu memompa energi seluruh warga sekolah baik guru maupun siswa dan melahirkan peningkatan budaya mutu pendidikan di sekolah," jelas Rozak.

Pihaknya berharap, semoga SMAN 2 Pekalongan bisa melaksanakan amanah dengan baik, serta mewujudkan SMAN 2 Pekalongan yang bermartabat, hebat luar biasa sesuai tageline dari sekolah.

"Saya sangat yakin bahwa SMAN 2 Pekalongan ini memiliki banyak macam potensi dan keunggulan. Sehingga kita tidak perlu berfikir bagaimana memperbaiki kekurangan, tapi lebih banyak berfikir bagaimana memanfaatkan keunggulan yang kita miliki. Itu yang harus menjadi pola fikir kita di zaman sekarang," pungkas pungkasnya.(mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: