Proyek IGD RSUD Bendan Diragukan Tepat Waktu

Proyek IGD RSUD Bendan Diragukan Tepat Waktu

*Wali Kota Minta jadi Perhatian

SIDAK - Wali Kota Pekalongan, M Saelany Machfudz melakukan sidak ke proyek pembangunan IGD RSUD Bendan. Wali Kota khawatir proyek tersebut tak selesai tepat waktu.

KOTA - Wali Kota Pekalongan, M Saelany Machfudz, ragu terhadap penyelesaian proyek pembangunan IGD RSUD Bendan. Dengan progres masih mencapai 36 persen dan deadline 25 November mendatang, Wali Kota khawatir proyek senilai Rp7,5 miliar itu tak selesai tepat waktu. Sehingga dia meminta proyek tersebut harus menjadi perhatian.

"Progresnya baru 36 persen sampai minggu kemarin. Saya agak khawatir tapi tadi pihak pelaksana meyakinkan kalau ini bisa selesai tepat waktu. Semoga bisa tepat waktu," tuturnya yang ditemui dalam sidak ke lokasi proyek IGD RSUD Bendan belum lama ini.

Apalagi, dalam proses pembangunan terjadi keterlambatan progres sebanyak 4 persen karena ada kendala yakni pergantian suplier pelaksana untuk tahapan pengecoran.

Sehingga dalam kesempatan tersebut Wali Kota meminta agar direktur RSUD Bendan bersama para pengawas untuk selalu berkoordinasi dan memonitoring progres pelaksanaan dengan intensif. Sebab menurutnya, proyek tersebut sangat beresiko mengingat sumber dana yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). "Kalau ini terlambat, kita tidak akan dapat lagi DAK sebagai sanksinya," tambah Wali Kota.

Tak hanya mengejar penyelesaian tepat waktu, Wali Kota juga meminta pihak pelaksana dan direktur RSUD Bendan untuk memastikan kualitas bangunan agar sesuai dengan spesifikasi baik dari segi material maupun hasil pembangunan. "Untuk material tadi sudah ditanyakan, sudah sesuai semuanya dengan spesifikasi yang disyaratkan," kata Saelany.

Sementara itu, Direktur RSUD Bendan, Junaedi Wibawa menjelaskan, jika merujuk pada kontrak pelaksanaan maka target penyelesaian proyek tersebut jatuh pada 25 November 2019 dan dia yakin proyek selesai tepat waktu. Junaedi mengakui, ada keterlambatan progres sebanyak 4 persen karena sempat terjadi masalah pada suplier untuk tahap pengecoran.

"Kemarin sempat terjadi masalah di mana ada suplier yang tidak sesuai dengan uji laboratorium sehingga kita ganti. Itu yang menyebabkan akhirnya saat ini progres ada defisit 4 persen," jelasnya.

Dia melanjutkan, progres akan bertambah signifikan setelah tahap pengcoran selesai dan seluruh begisting terpasang pada pekan depan. Karena tahapan tersebut memang menjadi salah satu tahapan paling besar. "Progres untuk tahapan itu besar. Pekan depan saat selesai seluruhnya maka progres bisa mencapai 44 persen," tambah mantan direktur RSUD Kalisari Batang itu.

Mengenai anggaran proyek, dia mengatakan bahwa pembangunan IGD RSUD Bendan mendapat alokasi sebesar Rp8,9 miliar yang bersumber dari DAK. Namun dalam lelang, ada efisiensi karena pemenang lelang dari PT Srijaya Semarang berani menggarap proyek tersebut dengan nilai Rp7,5 miliar.

Dalam gedung IGD baru itu, nantinya akan dilengkapi dengan beberapa ruang tindakan seperti ruang operasi dan ruang laboratorium. Sehingga bagi pasien kecelakaan nantinya langsung bisa dilakukan tindakan di ruang IGD. "Ini sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Permenkes," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: