Puluhan Lebe Dilatih Pemulasaraan Jenazah Covid-19
KOTA - Puluhan lebe atau naib dari 27 kelurahan se-Kota Pekalongan mendapatkan pelatihan pemulasaraan jenazah dengan protokol Covid-19 dari Dinas Kesehatan setempat selama dua hari di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Rabu-Kamis (7-8/7/2021).
Tiap kelurahan mengirimkan dua wakilnya, yang mana masing-masing terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.
Plh Kepala Dinas Kesehatan, dr Pamungkas Tunggul MMed PH menyampaikan bahwa pelatihan itu berawal dari keprihatinan terhadap naiknya angka kematian akibat Covid-19 dan mencegah adanya penularan bagi para petugas pemulasaran jenazah Covid-19.
"Sehingga, kami memberikan pelatihan agar para petugas khususnya para lebe atau naib ini dapat memahami betul tahapan pemulasaran dengan baik dan benar sesuai dengan syariat dan protokol kesehatan," ungkapnya, kemarin (8/7/2021).
Tunggul membeberkan saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Kota Pekalongan sekitar 4 sampai 5 orang per hari. Kondisi tersebut membuat tim pemulasaraan yang telah ada cukup kewalahan karena jumlah pertugas yang terbatas.
"Mudah-mudahan adanya pelatihan ini dapat membantu pemulasaran jenazah baik di wilayah masing-masing maupun RS sesuai dengan standar dan prinsip dari Kementerian Kesehatan," imbuhnya.
Dalam kegiatan ini, Dinas Kesehatan juga menggandeng Tim Pemulasaran RSUD Bendan Pekalongan untuk memberikan materi, mulai dari perlengkapan yang digunakan petugas pemulasaran, cara menggunakan dan melepas Alat Pelindung Diri (APD) hingga cara mengurus jenazah.
Selain itu, pada saat memandikan dan mengkafani jenazah, para petugas pemulasaran dilengkapi dengan APD lengkap seperti masker bedah, sarung tangan, sepatu pelindung, coverall, faceshield, dan celemek plastik.
"APD ini wajib digunakan supaya para petugas betul-betul aman dan terlindungi bagi dirinya dan keluarganya. Sebab, jika ada jenazah yang belum diketahui apakah termasuk Covid-19, Suspek ataupun bukan Covid-19, para petugas harus tetap melakukannya dengan hati-hati dan sesuai dengan protokol kesehatan," imbuhnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Tri Nurtiyasih, menambahkan bahwa jenazah Covid-19 sekarang ini sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes RI bisa dimandikan terlebih dahulu namun dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari terjadinya penularan.
Menurutnya, pelatihan pemulasaraan jenzah Covid-19 bagi para lebe itu perlu, apalagi saat ini kasus kematian akibat Covid terjadi peningkatan bahkan ada yang meninggal saat sedang melakukan isolasi mandiri di rumah. Diharapkan, ketika para lebe itu menemui ada warga yang suspek, kontak erat, hasil PCR belum keluar namun sudah keburu meninggal, maka para lebe dapat memulasarakan jenazah tersebut sesuai protap Covid-19. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: