Ramai-ramai Sigap Antisipasi Pemudik

Ramai-ramai Sigap Antisipasi Pemudik

*Pemerintah Desa Tetap Minta Warganya di Rantau Tak Mudik

Rekapitulasi Data Pemudik per 29 Maret 2020

KAJEN - Himbauan Bupati Pekalongan kepada warganya di perantauan agar tidak mudik ke kampung halaman, langsung ditindak lanjuti para kepala desa. Memanfaatkan media sosial, himbauan itu terus disosialisasikan, sebagai ikhtiar memutus rantai penularan Covid-19.

Seperti uang dilakukan Kepala Desa Watupayung, Kecamatan Kesesi, Sukardi. Dia merekam saran dan imbauan agar warga desanya tidak mudik jelang puasa dan lebaran tahun ini. Hal itu dilakukan untuk mengamankan kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona dengan cara mencegah warga di zona merah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi hingga Bandung agar tak mudik ke kampung halaman.

"Kami atas nama pemerintah Desa Watupayung menyarankan kepada saudara-saudaraku yang ada di perantauan di Jakarta, Bogor , Bandung dan kota-kota lainnya sementara waktu jangan mudik lebaran tahun ini. Ini hanya sementara, sayangi saudara-saudara kita, tahan kerinduan untuk kebaikan bersama dengan mematuhi anjuran pemerintah," pesannya.

Dijelaskan Sukardi, data dari posko Covid-19 Desa Watupayung ada sebanyak 58 pemudik yang terdata tiba di kampung halaman, di antaranya dari Kota Jakarta Bogor, Cikarang, Bekasi.

Hal serupa dilakukan oleh Kepala Desa Sumurkomblangbogo, Kecamatan Bojong, Edi Suyitno. Untuk menekan angka pemudik telah dilakukan sosialisasi baik secara langsung kepada warga desa juga melalui sarana media sosial seperti facebook, instagram, dan whats app.

"Data warga Desa Sumurjomblangbogo ada sebanyak 650 warga perantauan yang berada di luar kota dan luar negeri, semantara yang sudah pulang kampung tercatat sebanyak 203 warga," ujarnya.

Dari pantauan Radar di lapangan, semua desa terlihat semangat dalam mengantisipasi pandemi Covid-19 dengan membuat posko, gerakan penyemprotan disinfektan dan beragam inovasi sosialisasi yang dilakukan pemerintah desa. Banyaknya pemudik juga menjadi tantangan besar pemdes agar selalu waspada, pemantauan warga dari kota zona merah persebaran virus corona.

Sesuai pemantauan berjenjang yang dihimpun oleh Pemkab Pekalongan, jumlah aktivitas mudik selama beberapa hari terakhir ini memang cukup mengkhawatirkan. Hingga akhir Maret kemarin, total sudah 8.897 warga Pekalongan di perantauan yang mudik ke kampung halaman. Jumlah itu tersebar di 18 kecamatan yang ada. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: