Rapid Test di Pasar Banyurip, 10 Orang Reaktif Covid-19

Rapid Test di Pasar Banyurip, 10 Orang Reaktif Covid-19

RAPID TEST - Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Pekalongan menggelar rapid test di Pasar Banyurip, Rabu (27/5/2020).
Hasilnya 10 orang dinyatakan reaktif Covid-19. ISTIMEWA

KOTA - Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Pekalongan secara massif terus melakukan rapid test di lokasi-lokasi keramaian. Rabu (27/5/2020), tim menggelar rapid test massal di Pasar Banyurip. Hasilnya, dari 47 orang yang dilakukam rapid test 10 orang dinyatakan reaktif Covid-19. Mereka yang dinyatakan reaktif, tiga orang merupakan warga luar Kota Pekalongan dan tujuh orang lain warga Kota Pekalongan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengungkapkan, mereka yang dinyatakam reaktif terdiri dari yang terdiri dari pedagang, pengunjung, tukang parkir hingga buruh angkut di pasar. "Dari 47 orang yang dirapid test, 10 orang reaktif. Mereka macam-macam profesinya ada penjual dan pembeli maupun tukang parkir," jelas Budi, sapaan akrabnya.

Terkait hasil itu, pihaknya akan melakukan tindaklanjut dengan tracking terhadap anggota keluarga yang bersangkutan sekaligus akan diberikan edukasi agar yang bersangkutan bisa melakukan isolasi mandiri secara ketat di rumah masing-masing. Pihaknya juga akan kembali melakukan rapid test ulang dalam jangka tiga hingga lima hari ke depan. "Untuk melihat apakah hasilnya tetap atau sudah berubah. Sementara kami minta isolasi dulu di rumah," katanya.

Sedangkan terhadap pengunjung luar Kota Pekalongan, pihaknya juga akan menyampaikan hasil tersebut kepada daerah masing-masing agar dapat menjadi perhatian dan dilakukan penanganan lebih lanjut.

Dengan hasil itu, dalam serangkaian rapid test yang sudah dilakukan di beberapa lokasi tercatat ada 12 orang yang dinyatakan reaktif Covid-19. Dua diantaranya ditemukan dalam rapid test di Pasar Grogolan di mana satu orang merupakan warga luar Kota Pekalongan dan satu orang warga Kota Pekalongan. Untuk warga Kota Pekalongan, pihaknya sudah melakukan penanganan dengan melakukan perawatan di RSUD Bendan.

"Yang dari Grogolan kami sudah titipkan di RSUD Bendan untum dirawat dan statusnya masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Awalnya akan kami karantina di Rumah Sehat eks Bakorwil tapi karena hanya satu orang kondisinya tidak memungkinkan. Karena ada gejala klinis akhirnya yang bersangkutan dirawat di RSUD Bendan," kata Budi.

Kota Pekalongan mendapatkan 200 alat rapid test dari Provinsi Jawa Tengah dan seluruhnya sudah digunakan dalam rangkaian rapid test di sejumlah lokasi dalam beberapa hari terakhir. Pemkot Pekalongan juga telah melakukan pengadaan alat mandiri untuk menambah jumlah alat rapid test. (nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: