Ribuan Rumah Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

Ribuan Rumah Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

*Warga Langsung Dirikan Dapur Umum

KOTA - Banjir kembali merendam ribuan rumah warga di sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan sejak Senin (18/1/2021) malam. Ribuan rumah terendam banjir, dan kurang lebih 500 warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke beberapa posko pengungsian maupun tempat lain yang lebih aman.

Banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Loji akibat guyuran hujan deras serta air rob itu merendam permukiman warga dengan ketinggian air 50 cm sampai 1,5 cm.

Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menuturkan, banjir kali ini merendam permukiman di beberapa kelurahan yang ada di empat kecamatan.

"Ada sekitar 3.000 KK yang terdampak dan sekitar 500 warga mengungsi," kata Aaf, saat meninjau lokasi banjir dan dapur umum di Sampangan Gang 5B, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur, Selasa (19/1/2021) pagi, didampingi Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto, Dandim 0710/Pekalongan Letkol CZi Hamonangan Lumban Toruan, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan Saminta, Kajari Kota Pekalongan, Danyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jateng, serta beberapa kepala OPD dan pejabat terkait.

Aaf menambahkan, beberapa wilayah terparah terdampak banjir antara lain Sampangan, Krapyak, Klego, Pesindon, Bugisan, Sapuro Kebulen, dan Panjang Wetan.

Untuk memantau seberapa parah banjir yang melanda, serta memastikan langkah tanggap bencana sudah berjalan, pihaknya bersama forkopimda dan pejabat terkait terjun langsung ke wilayah-wilayah terdampak. Selain meninjau wilayah Sampangan, Wakil Wali Kota bersama rombongan juga meninjau lokasi banjir di Krapyak dan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara.

Mereka juga memberikan bantuan suplai sembako, nasi bungkus, dan obat-obatan serta keperluan lainnya baik untuk warga terdampak banjir maupun untuk keperluan suplai dapur mandiri yang didirikan warga bersama kelurahan setempat.

Sampai Selasa (19/1/2021) siang, imbuh Aaf, Pemkot Pekalongan belum menetapkan status tanggap darurat bencana dan belum mendirikan dapur umum terpusat.

Pihaknya mengapresiasi inisiatif warga bersama kelurahan setempat dan para relawan yang mendirikan dapur umum secara mandiri di beberapa lokasi.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Saminta, banjir kali ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak Senin (18/1/2021) malam hingga Selasa (19/1/2021) dini hari. Ditambah lagi, adanya terjangan air rob yang terjadi sejak Senin malam serta kiriman air dari daerah atas. "Itu menyebabkan air dari Sungai Loji meluap dan menggenangi permukiman warga," ungkapnya.

Mengenai berapa jumlah pasti warga terdampak maupun yang mengungsi, menurut Saminta pihaknya masih terus melakukan pendataan dan pengecekan di beberapa lokasi.

Pantauan Radar Pekalongan hingga Selasa siang kemarin, warga secara bergotong royong telah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di beberapa lokasi. Antara lain di Gedung Serbaguna Eks Kelurahan Sampangan, Masjid Aulia di Jalan Jlamprang, Musholla As Sunnah, dan beberapa tempat lainnya.

Sementara, Kapolres Pekalongan Kota Pekalongan AKBP M Irwan Susanto menambahkan, pada kegiatan monitoring di sejumlah wilayah terdampak banjir itu, pihak kepolisian baik dari Polres Pekalongan Kota, Polsek setempat dibantu Satbrimob dan jajaran TNI ikut melakukan pengamanan serta memonitor kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi pengungsian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: